Badai besar yang bergerak menuju Florida membuat banyak orang memilih mengungsi. Namun Haley Keller (Kaya Scodelario) justru menghabiskan waktunya dengan latihan renang di kampus. Ia mencoba menjaga fokusnya sebagai perenang kompetitif meskipun hidupnya sedang tidak stabil. Hubungannya dengan ayahnya Dave Keller (Barry Pepper) sedang renggang. Ia merasa ayahnya terlalu keras dan sering membuatnya merasa tidak cukup baik. Namun di tengah badai yang semakin mendekat, Haley menerima telepon dari kakaknya yang memberi tahu bahwa Dave tidak bisa dihubungi sejak pagi. Hal itu membuat Haley gelisah dan memilih untuk pulang ke rumah masa kecil mereka untuk memastikan ayahnya baik baik saja.

Setibanya di lingkungan rumah tersebut, Haley mendapati kawasan itu hampir kosong. Banyak tetangga sudah mengungsi. Angin bertiup kencang dan jalanan mulai tergenang air. Haley memaksa menerobos barikade polisi demi mencapai rumah ayahnya. Ia berharap Dave hanya sedang memperbaiki sesuatu atau tertidur. Namun ketika masuk ke dalam rumah yang berantakan dan gelap, ia tidak menemukan siapa pun. Instingnya menuntun Haley memeriksa ruang bawah tanah yang sering digunakan ayahnya untuk memperbaiki barang barang. Tangga menuju ke bawah lembap dan licin. Ia turun sambil memanggil nama ayahnya dengan suara yang mulai dipenuhi kecemasan.

Di ruang bawah tanah itu Haley menemukan Dave dalam keadaan terluka parah dan tidak sadarkan diri. Bahunya robek dan kakinya berdarah. Haley panik, tetapi sebelum ia sempat menarik tubuh ayahnya ke tempat aman, ia mendengar suara gesekan aneh dari balik tumpukan pipa. Saat itulah ia melihat seekor aligator besar mengintai dalam kegelapan. Reptil itu bergerak cepat dan agresif. Haley terpaksa mundur dan mencari celah sempit untuk melindungi dirinya. Ia menyadari bahwa rumah tersebut sudah menjadi sarang bagi aligator yang terbawa banjir dari kanal sekitar.

Haley berusaha memindahkan Dave ke sudut ruangan yang dianggap sedikit lebih aman. Namun aligator lain muncul dari arah pintu masuk ruang bawah tanah sehingga mereka benar benar terperangkap. Badai yang semakin besar membuat air naik dengan cepat. Dalam hitungan menit ruang bawah tanah itu berubah menjadi kubangan besar yang kian tinggi. Hal ini membuat Haley harus berpikir cepat agar tidak tenggelam sekaligus terhindar dari serangan aligator yang berenang bebas di sekitar mereka.

Haley mencoba membuka pintu keluar samping tetapi pintu itu macet. Ia bahkan menemukan telepon ayahnya rusak. Ketika ia berusaha mencari jalan lain, ia melihat beberapa pencuri yang lewat dan mencoba menjarah supermarket dekat rumahnya. Mereka melihat rumah Haley dan mencoba mengambil barang barang yang mengapung di halaman. Namun para pencuri itu tidak menyadari keberadaan aligator yang berkeliaran di sekitar mereka. Dalam sekejap para reptil tersebut menyerang dan menenggelamkan para pencuri itu satu per satu. Haley bisa melihat kejadian itu dari celah ruang bawah tanah dan menyadari bahwa mereka tidak punya siapa pun untuk dimintai bantuan.

Dengan keadaan air yang semakin naik, Haley dan Dave harus bertahan dalam ruang sempit sambil menghindari serangan dari dua aligator besar yang terus mengawasi gerakan mereka. Haley mencoba memecahkan kisi kisi ventilasi untuk menciptakan jalur keluar. Namun aligator itu terus mencoba menabrak pembatas tersebut. Haley menggunakan benda apa pun yang ia temukan untuk bertahan. Ia memanfaatkan kemampuan renang dan kecepatan refleksnya untuk menghindari gigitan reptil tersebut. Dave yang mulai siuman mencoba membantu dengan memberikan arahan meski tubuhnya melemah karena luka.

Usaha mereka untuk keluar membawa mereka ke ruang dapur setelah berhasil memecahkan bagian lantai. Namun celah waktu untuk bergerak juga sangat sempit. Aligator terus mengikuti mereka melalui retakan lantai. Haley dan Dave kemudian menuju lantai atas untuk menghindari air yang terus naik. Namun keadaan tidak semakin aman. Dinding rumah retak dan angin semakin kencang. Haley menemukan radio polisi yang memberi informasi bahwa badai akan mencapai puncaknya dalam beberapa menit. Dengan rumah yang nyaris tenggelam dan aligator yang tidak berhenti mengejar, mereka hanya punya sedikit waktu untuk mencari bantuan.

Saat mencapai lantai atas, rumah itu mulai terbawa arus. Jendela jebol dan air masuk dengan cepat. Haley berusaha naik ke atap sambil membawa ayahnya yang nyaris tidak bisa berjalan. Namun sebelum mencapai titik aman, salah satu aligator memecahkan dinding dan menyerang mereka. Haley harus kembali berenang untuk memancing perhatian aligator itu agar menjauh dari ayahnya. Ia menggunakan rambu darurat yang menyala terang sebagai pengalih. Meski harus berkali kali menghindar, pada akhirnya Haley berhasil menipu reptil tersebut dan naik ke atap bersama ayahnya.

Di atas atap, badai berada di titik paling ganas. Angin kencang menerjang tubuh mereka dan air terus naik. Namun mereka melihat cahaya dari helikopter penyelamat yang sedang melakukan patroli darurat. Haley mengibarkan rambu darurat sambil berdiri melawan terpaan angin dan air. Tubuhnya lelah dan penuh luka, tetapi ia tetap bertahan agar sinyal tersebut terlihat jelas. Dave memegang tangannya agar tidak terjatuh. Mereka akhirnya terlihat oleh tim penyelamat yang segera mendekat untuk mengevakuasi mereka.

Namun sebelum helikopter benar benar dekat, aligator terakhir kembali mencoba melompat ke atas atap mengikuti arus banjir. Haley menghadapi rasa takut yang paling besar tetapi tidak menyerah. Ia terus mengibarkan rambu darurat agar sinyalnya tetap terlihat. Detik detik itu menjadi momen penentuan hidup dan mati bagi mereka. Ketika cahaya helikopter semakin terang, aligator itu tersapu arus besar sehingga menjauh dari rumah tersebut. Haley dan Dave akhirnya diselamatkan.

Apakah aligator itu benar benar terseret arus atau masih bersembunyi di balik air yang keruh di sekitar rumah itu?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel