[Review] 'RUMAH KENTANG', Teror Kelam Tak Berujung

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

[Review] 'RUMAH KENTANG', Teror Kelam Tak Berujung Shandy Aulia dan Tasya Kamila. Sumber: KapanLagi.com®

KapanLagi.com - Oleh : Puput Puji Lestari

Janji Jose Poernomo untuk mengajak penonton kembali merasakan teror dalam film terbarunya, RUMAH KENTANG ternyata tak main-main. Tak sekadar mengandalkan ruangan gelap, teriakan ketakutan, apalagi tubuh seksi, treatment Joseuntuk membuat penonton ketakutan tertata rapi kali ini.Dibuka dengan ritual untuk melihat penampakan dunia lain, film ini langsung meneror dengan adegan kematian pemanggil setan tersebut. Beberapa tahun kemudian, di rumah yang sama, Farah (Shandy Aulia) terpaksa tinggal di rumah warisan ibunya setelah kembali dari Melbourne ke Jakarta. Adiknya bernama Rika (Tasya Kamila) yang masih SMU menjadi pendiam sejak ibunya meninggal.Diamnya Rika, mungkin, memang disengaja untuk memberikan teror ke penonton. Farah "dipaksa" menjadi pemain tunggal, yang harus menghadapi teror tersebut sendirian. Mencoba bertahan dengan segala logika yang dia ketahui.Farah yang belum bekerja, jelas tidak memiliki cukup uang untuk melanjutkan hidup. Pilihan terbaik adalah menjual rumah tersebut. Berulang kali rumah itu coba dijual namun tak pernah laku. Karena beritanya adalah bahwa itu rumah kentang, rumah yang dihuni hantu anak kecil.Teror datang tanpa bisa dinalar oleh Farah. Lalu Farah mencoba ritual melihat dunia lain. Ternyata semakin terlihat jelas, teror semakin menegangkan. Hantu penghuni rumah kentang ingin mengusir siapapun yang tinggal di sana. Dengan bantuan kekasihnya, Arman (Gilang Dirgahari), mereka berdua berusaha melawan teror dengan cara hanya satu, menjual rumah kentang.Rasanya tak lengkap memang jika suasana horror tidak didukung dengan sound yang menegangkan. Josenampak berusaha mengolah suasana tersebut dengan banyaknya adegan tanpa perbincangan panjang. Suasana sunyi ini membuat penonton kaget saat adegan teror muncul.Memang ada beberapa titik yang suaranya terasa terlalu keras sehingga sedikit menganggu. Namun, penonton akan terbawa kembali ke suasana mencekam setelahnya. Keberanian Jose memainkan adegan-adegan minim setting, karena hanya berkisar di sekitar rumah, cukup pantas mendapat acungan jempol. 

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/uji/dka)

Reporter:

puji puput

Rekomendasi
Trending