[REVIEW] 'EVEREST'

Petualangan Ambisius Taklukkan Puncak Himalaya

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diterbitkan:

Petualangan Ambisius Taklukkan Puncak Himalaya Everest/©Universal Pictures

KapanLagi.com - Oleh: Tita Chamberlin

Puncak Everest adalah salah satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia. Terletak di jajaran pegunungan Himalaya, Nepal, Everest selalu jadi impian para pendaki untuk bisa ditaklukkan.Impian ini kemudian menjadi sebuah ambisi yang membuat sekelompok pendaki dari berbagai penjuru dunia berangkat dan tak sengaja bertemu di Kathmandu, Nepal, pada tahun 1996. Beck Weathers (Josh Brolin) seorang patologis, Doug Hansen (John Hawkes) seorang tukang pos, dan Jon Krakauer (Michael Kelly) seorang jurnalis adalah tiga orang yang tergabung dalam grup ekspedisi Adventure Consultant.Biro ekspedisi ini dikelola oleh Rob Hall (James Clark), seorang pendaki berpengalaman asal negeri Kiwi, New Zealand. Selain kelompoknya, masih banyak biro-biro lainnya seperti Mountain Madness yang dikelola oleh Scott Fisher (Jake Gyllenhall). Mereka berkompetisi untuk menggaet banyak pendaki dengan berbagai keuntungan demi mencari sebongkah berlian.Sayang, semakin melejitnya nama Everest di tahun 1996 itu membuat kamp di lereng Everest sangat penuh oleh pendaki. Mirip dengan kondisi Ranu Kumbolo, di lereng Semeru, yang makin penuh karena film 5 CM. Kondisi ini memaksa Rob Hall terpaksa bekerja sama dengan beberapa biro untuk membuat para pendaki alias klien mereka merasakan kenyamanan dan jauh dari insiden mengerikan yang dialami oleh Beck Weathers saat menyeberang dari satu celah es.Kejadian ini bermula karena para pendaki mengantre cukup lama hanya untuk menyeberang dan membuat mereka nyaris beku kedinginan. Fakta ini cukup menggelikan. Di alam bebas pun kita harus mengantre karena saking padatnya.Kejadian nahas menimpa mereka saat cuaca di sekitar puncak berubah drastis karena badai. Rob Hall sendiri masih ada di puncak bersama Doug Hansen yang kondisinya makin lemah karena kekurangan oksigen. Ia ikut tersapu badai dan anggota timnya yang sudah turun pun ikut terjebak di dalam badai salju dahsyat.
Kelempok pendaki ini bertaruh nyawa untuk sampai puncak Everest/©Universal PicturesKelempok pendaki ini bertaruh nyawa untuk sampai puncak Everest/©Universal Pictures
Satu per satu dari mereka gugur karena tak kuat bertahan di cuaca seekstrem itu. Penyebabnya bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah karena High-Altitude Pulmonary Edema, Hypoxia, dan buta sementara karena ketinggian dan paparan ultraviolet.Sutradara Baltasar Komakur berhasil memperlihatkan keindahan Everest dengan salju abadinya dalam film ini. Benar-benar jalani syuting di sana, tentunya ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Jake Gyllenhaal dan kawan-kawan.Namun, bagi mereka yang bukan merupakan pendaki akan merasa kehilangan connection dengan film ini. Terlalu banyak menceritakan latar belakang masing-masing pemeran, EVEREST nampak lupa untuk menampilkan apa yang sebenarnya menjadi inti film ini.Tak terlalu banyak dramatisir yang ditampilkan saat satu per satu pendaki ini harus menyerah dengan amukan badai dahsyat. Tapi, beberapa adegan ketika Rob Hall menghubungi istrinya (Keira Knightley) yang sedang hamil cukup membuat mata berkaca-kaca.Dari segi alur cerita, film yang diangkat dari novel karya salah satu saksi hidup peristiwa ini, Jon Krakauer, INTO THIN AIR, terlalu terburu-buru dan kurang nyambung. Sepertinya Baltasar menerjemahkan mentah-mentah novel apik karya Krakauer tanpa berusaha membangun hubungan yang cukup dekat dengan penonton.Bagi kalian para mountaineer, tentunya kalian sudah menantikan aksi Jake Gyllenhaal dan James Clarke dalam film yang punya trailer menggiurkan ini. Sometimes, you just judge the book form its cover, right? Untuk teman penghilang penat sepulang kerja dan kuliah, nggak ada salahnya kok nonton kegilaan Jake saat hanya pakai celana pendek di lereng Himalaya. Happy watching!

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/tch)

Rekomendasi
Trending