Billi (Awkwafina) adalah seorang perempuan muda keturunan Tionghoa yang tinggal di New York. Kehidupannya cukup mapan dan mandiri, tetapi jauh dari akar keluarganya di China. Suatu hari, Billi menerima kabar mengejutkan dari keluarganya di China bahwa neneknya, Nai Nai (Shuzhen Zhao), didiagnosis menderita kanker lambung stadium lanjut. Hanya ada sedikit waktu tersisa bagi Nai Nai, tetapi keluarganya memutuskan untuk tidak memberitahunya agar ia tetap bisa menjalani sisa hidupnya dengan bahagia.

Keputusan untuk menyembunyikan kebenaran itu menimbulkan dilema emosional bagi Billi. Ia merasa cemas dan bingung karena ia lebih terbiasa dengan kejujuran terbuka. Perjalanan Billi ke China menjadi kesempatan baginya untuk kembali ke rumah masa kecil yang ia tinggalkan bertahun-tahun lalu, merasakan nuansa budaya dan dinamika keluarga yang berbeda dari hidupnya di Amerika. Sesampainya di rumah, Billi langsung merasakan hangatnya keluarga yang menyambutnya, tetapi juga ketegangan karena semua orang berusaha menjaga rahasia besar tentang kondisi Nai Nai.

Keluarga Billi memutuskan untuk mengadakan sebuah pernikahan keluarga sebagai alasan agar semua anggota keluarga berkumpul. Pernikahan ini menjadi kedok untuk menghadirkan Billi dan anggota keluarga lain tanpa mengungkapkan kabar buruk pada Nai Nai. Semua orang harus berpura-pura normal dan ceria di sekitar Nai Nai, sementara mereka menyadari bahwa waktu bersama sangat terbatas. Billi merasakan tekanan untuk menahan emosinya dan menyesuaikan diri dengan cara keluarganya menghadapi masalah, yang sangat berbeda dari pendekatannya sendiri terhadap kesedihan.

Selama di China, Billi mulai mengamati dan memahami hubungan keluarga yang kompleks dan hangat. Ia melihat kakek, paman, bibi, dan sepupu yang saling mendukung, tetapi juga menahan perasaan mereka demi menjaga kebahagiaan Nai Nai. Billi mulai memahami mengapa keluarganya memilih untuk menyimpan rahasia itu; ini adalah cara mereka menunjukkan cinta, perlindungan, dan hormat pada tradisi serta nilai keluarga. Namun di sisi lain, Billi juga merasakan rasa bersalah karena ia ingin bersikap jujur kepada Nai Nai, untuk memastikan ia bisa mempersiapkan diri menghadapi kenyataan yang sulit.

Interaksi antara Billi dan Nai Nai menjadi inti cerita yang penuh emosi. Billi mencoba menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan neneknya, melakukan percakapan santai, berbelanja, memasak, dan sekadar duduk bersama sambil menikmati kebersamaan. Setiap momen terlihat hangat dan menyentuh, tetapi juga membawa rasa sedih yang tersembunyi karena Billi tahu rahasia besar yang tidak bisa ia bagi. Di balik tawa dan kebersamaan, ada ketegangan halus karena semua orang sadar bahwa waktu Nai Nai terbatas.

Sementara itu, Billi juga mengamati dinamika budaya antara Amerika dan China. Cara keluarganya menghadapi penyakit dan kesedihan sangat berbeda dengan apa yang ia kenal di Amerika. Di China, menjaga rahasia demi kebaikan bersama dianggap penting, sementara Billi terbiasa dengan keterbukaan dan diskusi emosional. Perbedaan ini membuatnya mempertanyakan nilai-nilai yang ia pegang dan memahami kompleksitas cinta keluarga yang berbeda budaya.

Klimaks emosional terjadi saat Billi berada dekat dengan Nai Nai dan merasakan kasih sayang yang begitu tulus. Billi sadar bahwa setiap percakapan sederhana, setiap canda tawa, dan setiap pelukan memiliki makna yang lebih dalam karena mereka tidak tahu berapa lama waktu yang tersisa. Ia menghadapi dilema batin antara keinginannya untuk jujur dan menghormati keputusan keluarga yang menjaga rahasia demi kebahagiaan Nai Nai. Semua interaksi menjadi momen refleksi tentang kehidupan, cinta, dan pentingnya keluarga.

Selain itu, Billi juga menghadapi kenangan masa kecilnya yang muncul kembali saat berada di lingkungan rumah dan kota yang sama tempat ia tumbuh. Kenangan ini membuatnya semakin dekat dengan identitasnya sendiri dan menyadari betapa pentingnya akar keluarga. Ia belajar tentang pengorbanan, cinta tanpa syarat, dan bagaimana orang-orang yang kita cintai kadang melakukan hal-hal sulit demi kebahagiaan kita.

Menjelang pernikahan yang menjadi kedok reuni keluarga, semua anggota keluarga berusaha menikmati momen bersama sambil tetap menjaga rahasia tentang penyakit Nai Nai. Suasana penuh canda, makanan, dan musik tradisional menjadi latar belakang emosional yang menegangkan sekaligus hangat. Billi menyadari bahwa meski rahasia itu sulit diterima, niat di baliknya adalah bentuk cinta yang dalam.

Di akhir cerita, Billi menghadapi pertanyaan emosional dan moral yang mendalam. Ia menyadari bahwa hubungan dengan keluarga tidak selalu sederhana, tetapi penuh warna dan kasih sayang yang rumit. Perpisahan yang akan datang menekankan pentingnya menghargai setiap momen dan belajar menerima cara orang lain mengekspresikan cinta mereka. Penonton diajak merasakan emosi yang campur aduk antara kebahagiaan, kesedihan, dan refleksi tentang nilai keluarga.

Apakah Billi akan menemukan cara untuk menghargai keputusan keluarganya sambil tetap menjaga hubungan yang tulus dengan Nai Nai? Dan bagaimana ia menghadapi kenyataan bahwa cinta keluarga terkadang berarti menjaga rahasia yang sulit diterima?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel