1. Buku Peninggalan Sang Paman

©SBS

Sang bibi memberikan buku catatan yang ditulis oleh pamannya. Ia menuliskan penyesalannya karena ia yang seharusnya mengantarkan Seo Ri dan bukan menaiki bus naas itu. Keadaan perusahaannya yang kurang baik membuat sang bibi mengusulkan untuk menjual rumah tersebut. Tapi sang paman berusaha mempertahankannya karena tahu besarnya makna rumah tersebut untuk Seo Ri.

2. Pengorbanan Sang Paman

©SBS

Demi formalitas, sang paman akhirnya memutuskan untuk bercerai dengan sang bibi dan menjadikannya sebagai wali Seo Ri. Tapi karena bekerja terlalu keras, sang paman akhirnya meninggal saat sedang menemani keponakan tersayangnya yang sedang koma itu.

Usai mengunjungi makam sang paman, Woo Jin terus menguatkan Seo Ri yang tengah shock. Ia kemudian memberikan amplop berisi kunci untuk mengambil uang penjualan rumah yang sebelumnya dititipkan oleh sang Bibi. Walau telah menjualnya, ternyata sang bibi nggak menggunakan sepeser pun uang itu.

3. Buat Seo Ri Tersenyum Kembali

©SBS

Seo Ri yang terus bersedih membuat Woo Jin mencari cara untuk menghiburnya dengan mengajaknya ke pantai. Sambil membawa anjing kesayangannya, usaha Woo Jin sukses membuat Seo Ri kembali tersenyum.

Perempuan manis itu pun menunjukkan pada Woo Jin bagaimana memegang alat penggesek biola, seperti yang biasa ia lakukan untuk mengamati bulan. Mereka juga bertukar ucapan terima kasih karena sudah saling menemani di masa paling rendah dalam hidup masing-masing.

4. Temukan Tujuan

©SBS

Untuk menggarap proyek musik di rumah sakit, Woo Jin mengajak Seo Ri untuk mencari inspirasi. Sang psikiater membuka rahasia jika Woo Jin selalu membicarakan Seo Ri sebagai sosok yang istimewa di hidupnya.

Saat menggarap terapi musik, Woo Jin teringat akan passion Seo Ri yang ingin memanfaatkan kemampuan bermusiknya. Rupanya perempuan berparas manis itu pun memiliki keinginan yang sama tapi masih ragu karena waktu yang diperlukan untuk menjadi terapis musik butuh bertahun-tahun lamanya.

5. Kesempatan ke Berlin

©SBS

Rin Kim yang berada di Berlin menawarkan kesempatan pada Seo Ri untuk mendalami bakat bermusik. Bingung, Seo Ri menanyakan hal ini pada Woo Jin yang ternyata memberikan dukungan penuh untuk pergi ke luar negeri. Bukan hanya Woo Jin saja yang memotivasi Seo Rin, tapi juga sang bos dan rekan kerjanya.

Seo Ri akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Berlin dan mendapat banyak saran dari Woo Jin yang pernah lama tinggal di kota tersebut. Di hari keberangkatan Seo Ri, Woo Jin yang sedih meminta waktu untuk menyendiri. Tiba-tiba di kamarnya ia menemukan surat yang ditulis oleh Seo Ri.