Ada Netizen Bilang 'JUMBO' Tidak Cocok untuk Anak, Ahli Bilang Justru Bisa Melatih Rasa Ingin Tahu

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Ada Netizen Bilang 'JUMBO' Tidak Cocok untuk Anak, Ahli Bilang Justru Bisa Melatih Rasa Ingin Tahu
JUMBO credit: Visinema Studios - dok. pribadi

Kapanlagi.com - Kepopuleran film JUMBO menjadi bukti nyata sekaligus bentuk apresiasi atas kualitas luar biasa dari karya yang digarap selama lima tahun ini. JUMBO juga berhasil menempati posisi kedua sebagai film Indonesia terlaris sepanjang sejarah, menggeser AGAK LAEN dari peringkatnya.

JUMBO merupakan film animasi garapan sutradara Ryan Adriandhy yang ditujukan untuk tontonan semua kalangan usia. Seperti yang disampaikan juga oleh sang produser, Anggia Kharisma, jelang perilisan JUMBO, "Karya dari kita ini untuk kita, untuk anak anak kita, dan untuk anak anak di dalam diri kita karena satu hal yang kadang kita lupain adalah belajar untuk mendengarkan. Kita mendengar untuk menjawab tapi kita lupa kapan kita bisa mendengar untuk memahami. Itu merupakan salah satu value yang mau kita angkat dalam film JUMBO."

1. Apakah Cocok Ditonton Anak-Anak?

credit: X

Di tengah-tengah semangat anak-anak untuk menonton JUMBO di awal perilisannya yang bertepatan dengan libur lebaran, seorang netizen melayangkan komentar jika film JUMBO tidak cocok ditonton untuk anak-anak dengan alasan anaknya jadi bertanya soal salah satu adegan imaginatif.

"Pendapat saya gak cocok dok. Anak saya jadi bertanya: kita bisa komunikasi dengan orang meninggal lewat radio?" begitu lah bunyi cuitan salahs seorang netizen di platform X.

Menanggapi hal tersebut Jainal Ilmi, M.Psi, Psikolog, CHT dari RSIA Galeri Candra mengungkapkan kalau justru sebaiknya orangtua mengapresiasi dan mengasah rasa keingintahuan anak-anak.

"Perlu kita sadari bahwa masa anak-anak adalah masa di mana rasa ingin tahu relatif tinggi, sehingga hal tersebut perlu diapresiasi agar anak rasa ingin tahu anak tetap terlatih,"jelas Jainal Ilmi, M.Psi, Psikolog, CHT.

Peran orangtua terhadap perkembangan anak tentu sangat lah penting. Selain mendampingi dan mengawasi apa yang ditonton oleh anak, orangtua juga bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan agar anak mendapat pengetahuan baru, seperti membedakan antara imagijanisi vs realita.

"Kemudian jelaskan perbedaan antara imajinasi vs realita, anak perlu paham bahwa apa yang ada di TV (apa yang ditonton) belum tentu terjadi di dunia nyata. Selain itu, orang tua perlu menghindari reaksi menakut-nakuti anak. Sebaliknya, berikanlah penjelasan yang mengandung nilai edukasi atau pengetahuan baru bagi anak," imbuh Jainal Ilmi, M.Psi, Psikolog, CHT.

Rekomendasi
Trending