Kapanlagi.com - Pembalap wanita Indonesia, Alexandra Asmasoebrata, menyatakan akan mengundurkan diri dari dunia yang telah membesarkan namanya. Pernyataan putri mantan pembalap kawakan, Alex Asmasoebrata ini tentu sangat mengejutkan. Pasalnya prestasi pemilik nama asli Allida Alexandra Nurlutfia ini,bisa dibilang mengilap.

Tentu bukan tanpa alasan, Andra, demikian panggilan cewek kelahiran Jakarta 23 Mei 1988, mengungkapkan keinginannya. Ternyata Andra selama menekuni dunia balap merasa sangat tertekan. "Aku ingin kuliah saja," ujarnya singkat seusai acara syukuran lulus ujian nasional SMA di Jl Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, (7/7)

"Gimana ya, kalau sesuatu yang kita lakukan setengah hati, itu akan menjadi beban yang sangat berat. Aku merasa banyak hal yang terbuang sia-sia," keluhnya.

Rasa tertekan Andra berasal dari orang tuanya, terutama dari Alex Asmasoebrata. Bahkan tak jarang tiap hari terjadi selisih pendapat antara Andra dan ayahnya. Untungnya sampai saat ini Andra masih bisa memenuhi ambisi ayahnya menjadikan jagoan balap.

Menanggapi hal ini, di ruangan berbeda, Alex mencoba untuk bersikap bijak. "Saya hanya mencoba untuk menjadi orang tua yang baik, untuk mencoba menunjukkan jalan. Siapa tahu ada harapan untuk masa depan dia di dunia ini. Tapi kesemuanya akan dikembalikan pada dia. Karena dia punya tanggung jawab akan masa depannya," ujarnya.

Sementara Andra sendiri mengaku, dirinya sebenarnya sangat takut saat balapan. "Bagaimanapun mental saya dibandingkan lawan yang kesemuanya laki-laki, tentu berbeda," ungkapnya. Sebagai wanita wajar saja, Andra selalu berpikir macam-macam saat akan melakukan start. Takut tabrakan dan cedera sering menghantui pikirannya.

Tapi bagaimanapun prestasi Andra, baik di balap maupun sekolah, patut diacungi jempol. Dengan berbagai jadwal lomba yang padat, dia masih bisa lulus ujian sekolah. Bandingkan dengan siswa lain yang tidak lulus. "Bagaimanapun rasanya tidak etis kalau kita sudah tahu aturannya semacam itu, kemudian kita protes. Seharusnya kita protes sebelum aturan itu disahkan dan disosialisasikan. Saya sendiri merasa berat dengan aturan semacam itu, tapi saya bersyukur bisa melaluinya dengan baik," ungkapnya.