Artis Malu Ngantri BBM
Kapanlagi.com - Sesuai rencana pemerintah, per Sabtu (24/5) pukul 00.00 WIB, BBM ditetapkan naik. Premium, semula Rp4500 per liter menjadi Rp6000 per liter selisih Rp1500 dari harga semula. Dan beberapa jam sebelumnya, terjadi antrean panjang di beberapa SPBU di Ibu kota dan sekitarnya. Itulah kenyataan pahit dari negara yang kaya sumber alam minyak jadi fakir dan papa tak berdaya. Beberapa artis melihat fenomena antrian sebagai satu hal wajar sekaligus menyedihkan.Artis–artis seperti Bams, Ariel Peterpan, Ben Joshua dan Ibnu Jamil, melihat fenomena antrian sebagai satu hal wajar sekaligus menyedihkan. "Sebenarnya keberatan juga sih, tapi apa mau dikata lagi. Kita prihatin saja lihat rakyat, tapi kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja, ini urusan negara," ujar Bams bersikap netral. Yang paling terasa nyesak adalah Ariel Peterpan. Karena selama ini dia selalu pakai Pertamax. "Mungkin lebih baik kita lebih banyak diem di rumah saja," tuturnya berantisipasi.Soal ngantri Ibnu Jamil mengaku males tapi terjebak di antrian. "Ini bukan soal seleb apa tidak, tapi kebetulan saja," ujarnya. Ibnu sudah memastikan dana operasionalnya pasti akan bengkak. "Merasa dirugikan jelas, dong," ungkap Ibnu. Lain lagi dengan Ben Joshua, yang lebih menilik kebijakan pemerintah lebih baik menaikkan pajak kendaraan atau pajak–pajak lainnya. "Mereka yang punya mobil itu orang menengah atas," tukas Ben di JCC, (23/5). Itu baru sekelumit pendapat dari kalangan artis. Bagaimana dengan kalangan biasa, seperti karyawan kantoran. Agus, karyawan kantoran yang telah 1,5 jam ngantri tapi belum juga terisi tangki motornya. "Jelas sangat berat, apalagi operasional tiap hari saya pakai motor. Biasanya 15 ribu untuk 3 hari, sekarang boro–boro tiga hari, satu hari langsung amblas. Kalau sudah pemerintah buat keputusan kita rakyat kecil bisa apa. Demo sudah banyak, naik juga," gerutunya. Agus hanya berharap kantor di tempat dia bekerja bisa menaikkan gaji. "Yah cuman itu harapnya," ujarnya.Hal yang sama juga dilontarkan oleh John, pria berdarah Ambon ini mengaku cukup kesal dengan kebijakan pemerintah saat ini."Sebenarnya masih banyak pos–pos yang bisa digenjot pemerintah untuk menutupi APBN, misalnya ditertibkannya pajak–pajak perusahaan. Karena selama ini masih banyak perusahaan yang tidak bayar pajak sewajarnya. Coba kalau itu dilakukan bukan rakyat kecil seperti kita yang harus menanggung hasil kekayaan mereka. Apalagi gaji karyawan belum tentu dinaikkan, makin tercekik kita. Bullshit semua ini," ujar John sedikit emosional , mungkin karena sudah kesal ngantri. Jadi gimana Pak, naik gaji? Si John cuman terkekeh kecut.Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(kpl/ant/tri)
Advertisement
