Batalnya Paris Hilton Bukan Gara-Gara Teroris

Kapanlagi.com - Ketidakhadiran Paris Hilton yang direncanakan pada 25 September mendatang membuat penggemarnya kecewa. Pasalnya, sosialita papan atas Hollywood tersebut sudah memiliki jadwal untuk tampil di acara launching Paris Hilton Handbags & Accessories di Grand Indonesia. Sayangnya, gara-gara dicekal di Jepang, ia langsung membatalkan semua jadwal di Asia, termasuk Indonesia."Setelah tidak diizinkan ke Tokyo, manajemen Paris Hilton mengambil sikap untuk kembali ke Amerika dan tidak melanjutkan perjalanannya lagu ke Asia. Namun ditegaskan, acara di atrium tetap dilaksanakan, launching semuanya tetap dilaksanakan, dan pada malam tetap dilaksanakan launching dari majalah Hello, dan ini merupakan bentuk dari ekspansi bisnis dia ke Asia," terang Teges Prita Soraya, selaku Senior Marketing Communication Manager Grand Indonesia di Yudistira Room, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (23/9).Hal itu juga dibenarkan Roslina Situmeang, Marketing Manager PT Pesona Harumi pemegang lisensi Paris Hilton Handbags & Accessories di Indonesia. Lantaran ada masalah imigrasi di Tokyo, pewaris jaringan salah satu jaringan hotel terbesar di dunia itu urung datang ke tanah air."Sebenarnya kejadian di Jepang, dua hari sebelumnya dia di-judge guilty masa satu tahun percobaan oleh hakim sana (Amerika), dan untuk masuk ke Jepang dilarang. Kalau (memaksa) masuk akan dikenakan catatan hukum," kata Roslina.Ditanya soal imigrasi di Indonesia, Roslina mengatakan bahwa di tanah air, Paris sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi hal tersebut juga tidak bisa menjamin dia bisa datang ke sini."Akhirnya Kedubes Amerika menyarankan untuk kembali ke Amerika, karena ini menyangkut reputasi dari Paris Hilton juga, dan sebenarnya Paris dan rombongannya pun sudah kita siapkan visa bisnis, karena Paris datang sebagai pebisnis, bukan sebagai artis," terangnya.Roslina juga menegaskan, batalnya Paris Hilton tidak ada hubungannya dengan masalah dalam negeri Indonesia. Tapi murni menyangkut hukuman sang aktris gara-gara tersandung masalah narkoba belum lama ini. "Pembatalan ini tidak terjadi karena ada masalah interen di Indonesia, apalagi karena ada teroris yang tertangkap," pungkasnya.