Kapanlagi.com - Masih terngiang-ngiang penampilan ciamik dari Hannah Al Rashid sebagai sosok Elena di film THE NIGHT COMES FOR US yang tayang di Netflix beberapa waktu lalu. Selain karena aktingnya yang savage, Hannah juga mencuri perhatian berkat rambutnya yang unik di situ.
Lewat channel Youtube-nya, Hannah pun menceritakan proses transformasi penampilannya menjadi sosok Elena di film TNFCU. Wanita berusia 32 tahun ini tak menyangka jika ada beberapa masalah yang harus dihadapi setelah ini semua terjadi.
"Gue seneng banget bisa memerankan Elena. Ini pertama kali gue bisa benar-benar transformasi demi peran. Proses potong rambut undercutnya seru, tapi di akhir project ini rambut saya rontok banget dan sisa rambut rusak parah sampai harus dipotong semuanya. Intinya, selama 2 tahun ini rambut gue sudah berubah drastis," ujar Hannah sambil menunjukkan proses dirinya menjalani potong rambut.
Setelah komunikasi dengan Timo Tjahjanto sang sutradara, Hannah lalu ditantang untuk mewarnai rambut barunya itu untuk jadi pirang. Tantangan itupun diterima oleh Hannah yang baru pertama kali menjalani proses bleaching.
"Gue nggak pernah bleaching sebelumnya, jadi prosesnya sebuah pengalaman baru untuk gue. Gue pikir look ini akan keren, dan memang iya. Tapi ternyata gue belum siap untuk kerusakan rambut yang akan datang. Dan belum siap juga untuk response negatif terhadap rambut baru ini," sambungnya.
Credit: Youtube - Hannah Al Rashid
3 bulan setelah rambut di-bleaching, rambut Hannah rusak parah. Ia pun dengan terpaksa harus memotongnya. Ia lalu meminta bantuan teman hair-stylist untuk memperbaiki rambutnya. Namun tak lama setelahnya, ada sebuah tawaran film baru lagi untuknya.Memasang hair ekstension bagi Hannah adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan tak ingin diulangi lagi. "Jujur saja, proses bikin extensions adalah salah satu pengalaman paling sakit yang pernah gue rasain. Mendingan gue ditendang atau dipukul deh daripada bikin itu lagi," lanjutnya.
Credit: Youtube - Hannah Al Rashid
Karena tuntutan peran yang berbeda-beda, Hannah akhirnya sering berganti-ganti gaya rambut. Dan setiap kali mengunggah foto penampilannya dengan rambut baru, selalu saja ada haters yang menuliskan komentar cacian negatif."Setelahnya, gue cabut ekstensionnya dan kondisi rambut gue lebih parah dari yang sebelumnya. Kali ini gue terpaksa potong rambut pendek banget. Sampai titik ini rambut gue sudah berulang kali ganti drastis gayanya. Sampai respons orang di sosmed terhadap rambut gue mulai makin absurd dan negatif. Setiap kali gue post photo baru, baik yang kepala dicukur maupun yang pirang, ada orang yang responsnya positif banget, dan ada orang yang cuma bisa nulis komen makian," jelas Hannah.
Setelahnya, wanita keturunan Inggris ini membacakan banyak sekali contoh komentar negatif yang berdatangan padanya. Ada yang memintanya pakai hijab, tak sedikit pula yang secara gamblang menyebut Hannah jelek.
Credit: Youtube - Hannah Al Rashid
Hannah selalu dikenal sebagai sosok yang cuek terhadap haters. Namun tentunya pengalaman ini membuat mata Hannah terbuka jika faktanya masih ada saja orang-orang yang sangat judgemental di dunia ini. Hal itu membuatnya sedih."Agak aneh netizen bisa se-judgemental itu, apalagi karena ini kan untuk peran film. Gue berusaha banget untuk menciptakan karakter film yang memorable. Semua komen negatif membuat gue nggak PD dan lumayan kecil hati. Bukan kata-kata makian itu sendiri, tapi lebih ke kecewa aja ada orang di dunia ini yang akan habiskan waktunya untuk main di sosial media untuk katakan orang 'jelek' atau hal negatif lainnya. Gue kasihan sama orang seperti itu. Saking nggak ada kerjaan, bisa kata-katain orang di sosmed," sambung Hannah.
Credit: Youtube - Hannah Al Rashid
"Pengalaman ini benar-benar membuka mata gue. Seluruh proses menjadi Elena telah mengajarkan gue bahwa pertama, saat kita bisa transformasi diri sebagai seorang aktor dan melihat hasilnya di layar gede, rasanya gokil banget. Justru maunya bisa seperti itu terus di setiap film. Sejak Elena dan karena gue terpaksa potong rambut pendek justru gue bisa peranin karakter yang variatif, peran yang jadinya lebih menarik justru karena look gue berbeda terus. Meskipun dapat banyak makian, gue tidak menyesal sama sekali melakuakn ini semua.
(kpl/gtr)
Editor: Guntur Merdekawan