'DILEMA' Antisipasi Maraknya Film Horor Seks

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

'DILEMA' Antisipasi Maraknya Film Horor Seks Roy Marten

Kapanlagi.com - Film dengan format omnibus DILEMA siap mengantisipasi maraknya film bergenre horor seks di Indonesia karena memiliki pesan positif yang disampaikan kepada masyarakat.

"Saat ini, pasar film nasional gemar menikmati film horor, terutama yang menampilkan beberapa potongan adegan seks," kata salah seorang sutradara film nasional Dilema di Surabaya, Jumat (02/02/2012).

“Kami harap karya sineas muda ini dapat membantu masyarakat untuk memahami bahwa kehidupan akan selalu menemukan jalannya„
Roy Marten

Tapi, ia optimistis, dengan munculnya film bergenre drama yang dirilis pada 23 Februari lalu itu dapat mengajak masyarakat untuk memilih film yang lebih berkualitas.

"Apalagi, film yang kami sajikan dengan mendaulat aktor kawakan Roy Marten tersebut bisa mendidik dan menambah pengetahuan masyarakat terhadap sisi gelap Jakarta yang belum banyak diketahui pasar film," ujarnya.

Untuk di Surabaya, jelas dia, film yang juga dibintangi Wulan Guritno, Pevita E Pearce, Jajang C Noer, Slamet Rahardjo, Ray Sahetapy, Tio Pakusadewo, Baim Wong, Ario Bayu itu bisa disaksikan di salah satu pusat perbelanjaan.

"Walau hanya ditampilkan di satu mal, kami menyajikannya dalam empat kali jam tayang. Kami harap animo pasar film Surabaya lebih besar dibandingkan dengan kota lain seperti Jakarta," katanya.

Mengenai ceritanya, salah seorang artis film tersebut, Roy Marten menambahkan, karya itu merupakan sebuah film omnibus yang terdiri dari lima cerita (multiplot) dan dikemas menjadi satu rangkaian film.

"Ada empat sutradara yang terlibat dalam film ini antara lain Adilla Dimitri, Robert Ronny, Rinaldy Puspoyo, dan Robby Ertanto. Mereka adalah sutradara muda berbakat dan memiliki karakter khas masing-masing," katanya.

Sementara Jakarta yang menginspirasi sutradara muda tersebut dikemas khusus dengan mengangkat cerita dari dunia hitam, underground, premanisme, dan sisi lain dari dunia hukum. "Bahkan bagaimana cerita di balik dunia kepolisian di Indonesia," katanya.

Ia meyakini, film itu dapat menarik perhatian masyarakat perfilman, karena cerita yang disajikan merupakan dunia nyata di Tanah Air. Baginya, film ini juga menceritakan kisah hidup yang pernah dialaminya.

"Khususnya, ketika saya selama sembilan bulan berhubungan dengan dunia kepolisian. Kami harap karya sineas muda ini dapat membantu masyarakat untuk memahami bahwa kehidupan akan selalu menemukan jalannya," katanya.   

(antara/dar)

Rekomendasi
Trending