Edo Kondologit Beberkan Detail Kasus Dugaan Penganiayaan yang Berujung Kematian Adik Iparnya

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Edo Kondologit Beberkan Detail Kasus Dugaan Penganiayaan yang Berujung Kematian Adik Iparnya
Edo Kondologit © KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Beberapa saat lalu media sosial ramai menyoroti sebuah video yang menampilkan Edo Kondologit. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut, Edo Kondologit mengungkapkan rasa sakit hatinya terkait kematian George Karel Rumbino yang masih ada hubungan keluarga dengannya akibat ketidakadilan oknum kepolisian.

Saat dihubungi KapanLagi.com, Edo Kondologit menjelaskan secara mendetail duduk perkara kasus berujung kematian tersebut. Dikatakan bahwa korban diserahkan kepada pihak kepolisian terkait kasus meninggalnya salah satu tetangga oleh ibunya sendiri. Namun, alih-alih diproses secara hukum, pria yang merupakan keponakan Edo Kondologit tersebut malah mendapatkan perlakuan tak semena-mena hingga terenggut nyawanya.

"Iya. Begini, sebelumnya ada kasus tetangga meninggal. Ada indikasi (saudara terlibat), dan beberapa hal dianggap berhubungan, makanya diserahkanlah sama mamanya. Karena berhubungan baik dengan tetangganya, makanya si mama itu langsung menyerahkan anaknya untuk diproses dengan harapan polisi ini bisa menangani dengan baik. Maksudnya silahkan diproses aja kalau memang bersalah, bukan dianiaya, diinterogasi secara tidak beradab, biadab dan secara kekerasan. Ditembak dua kaki, tangan dua-duanya diborgol, ini kan yang mengusik rasa keadilan kita," ungkap Edo Kondologit saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (31/8/2020).

 

1. Awal Mula Kasus

Penganiayaan dan penembakan yang berujung dengan meninggalnya Riko ini berawal dari keterlibatannya dengan kasus pembunuhan salah satu tetangga. Pihak keluarga mempercayakan proses hukum terkait kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk membuktikan apakah benar mendiang Riko terlibat dalam pembunuhan tetangganya.

"Jadi gini, ada kasus pembunuhan di samping rumah. Pagi-pagi ditemukan jenazah dan yang meninggal ini ibu-ibu sudah tua. Karena hubungan baik mama mertua dengan yang meninggal, dekat sekali, ada indikasi begitu, ya sudah kita serahkan. Artinya kalau dia salah ya silakan diproses. Kalau memang harus dihukum ya silakan selama formasi hukum mainnya. Kita percaya sama hukum makannya menyerahkan," ujarnya.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Alasan Ditembak

Namun nahas, Riko meninggal dunia tak lama setelah diserahkan ke pihak kepolisian. Berdasarkan pengakuan Edo Kondologit, pernyataan yang diberikan oleh pihak kepolisian terkait meninggalnya Riko dirasanya tidak benar dan bisa mempengaruhi citra polisi secara umum.

"Mereka beralasan melarikan diri. Itu melarikan diri bagaimana? Itu dia masih dalam tahanan Polres kok. Mereka seharusnya nggak bisa bertindak seenaknya seperti itu. Jadi parah gitu. Dan buat kita semua jadi geram. Kami berharap polisi yang mengayomi, malah jadi penganiaya dan pembunuh, nah ini kan nggak benar," tutur Edo Kondologit.

"Oknum polisi seperti ini yang merusak citra polisi yang sedang dibangun Polri dengan Pak Kapolri. Oknum seperti ini yang merusak citra itu yang nggak boleh dibiarkan," imbuhnya.

3. Terbaring di Lantai

Lebih lanjut, Edo Kondologit menyatakan bahwa Riko diperlakukan secara tidak manusiawi bahkan setelah meninggal dunia. Dengan luka bekas penganiayaan dan juga penembakan di berbagai bagian tubuhnya, jenazah Riko dibiarkan terbaring di lantai.

"Ditembak kaki kiri kanan, mukanya hancur digebukin, dibiarkan sama tahanan lain digebukin di Polres. Lalu jenazahnya dibiarkan terbaring dengan luka, dibiarkan terbaring di lantai depan Polres, ini kan perbuatan yang tidak manusiawi," pungkasnya.

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

Rekomendasi
Trending