Kapanlagi.com - Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba petir menghantam rumah tangga penyanyi Lusy Rahmawati. Mantan personil AB Three itu, sudah memasukkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 2 Februari 2008.

Melalui pengacaranya, Mada R Mardanus, Lusy menggugat Jose Purnomo lantaran rumah tangga yang mereka bangun sudah tidak harmonis lagi. Namun di sisi lain, isu yang berkembang di kalangan wartawan menyebutkan kalau ada pihak ketiga yang mengganggu rumah tangga pasangan selebritis itu. Jose dikabarkan berselingkuh dengan wanita idaman lain.

Tapi ketika KapanLagi.com menyambangi kediaman Lusy dan Jose di Jl Pondok Hijau 2 No.4, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (1/2). Rumah yang bangunan tembok bernuansa Hijau daun tersebut, ternyata sejak sore sudah dipadati oleh para wartawan hiburan yang ingin mencari kebenaran berita tersebut.

Keadaan rumah yang tempat tinggal Lusy itu, sejak siang tampak sepi-sepi saja seperti tidak berpenghuni. Selepas senja, tiba-tiba ada delivery yang mengantarkan makanan cepat saji datang ke rumah itu, kontan saja para wartawan sejak tadi siang menunggu di depan rumah langsung menghampiri sang delivery cepat saji tersebut.

Tak lama kemudian seorang wanita muda yang berusia belasan tahun keluar dari balik pintu menuju ke delivery. Para wartawan yang ingin tahu mengenai posisi Lusy langsung melontarkan pertanyaan tentang keberadaan Lusy di rumah tersebut. Tapi tak sepatah kata pun, ucapan yang keluar dari wanita tersebut, setelah mengambil pesan ia langsung masuk ke dalam lagi.

Sedikit titik terang didapat para wartawan dari keterangan tetangga Lusy, Triono (nama samaran), yang mengaku melihat Lusy mengantar anaknya untuk merayakan ulang tahun pada pagi hari. Dan Ia juga pernah melihat Lusy dan Jose berantem dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Kalau tadi pagi sih ada Mas, kayak mbak Lusy mau nganter anaknya. Katanya (Lusy) sih, mau merayakan ulang tahun bersama teman-temannya tapi gak tahu di mana. Saya juga pernah liat Lusy dan suami berantem pakai bahasa Inggris berapa minggu yang lalu," ujar Triono.

Keterangan dari Triono menambah motivasi para wartawan untuk menunggu kepulangan Lusy. Sekitar jam 7.30 datang seorang pria yang mengaku ajudan ayahnya Lusy masuk ke dalam rumah. Sang ajudan tetap bungkam tak mau menjawab pertanyaan wartawan. Tak lama berselang datang dua orang wanita setengah baya masuk ke dalam rumah Lusy, tapi wartawan kembali harus kecewa karena keduanya tetap bungkam.

Sampai jam 00.15, wartawan yang tetap setia menunggu kedatangan Lusy harus kecewa karena Lusy tidak juga menunjukkan batang hidungnya.