Kapanlagi.com - Sebagai duta kanker serviks yang ditunjuk Yayasan Kanker Indonesia, Dewi Gita ikut membangun kesadaran bagi para wanita untuk melakukan tindakan pencegahan. Ditemui di seminar Deteksi Dini Kanker yang digelar unit kesehatan sekretariat negara republik Indonesia, di gedung kementerian negara, Jl. Veteran Jakarta Pusat, Rabu (19/11), Dewi mengungkapkan bagaimana dia menjaga kesehatannya.Kesadaran dan pengalaman akan bahayanya kanker membuat Dewi kini lebih sadar diri untuk melakukan pencegahan. "Semenjak kakak ipar saya (Nita Tilana) meninggal karena kanker serviks, saya sudah mulai mencari tahu mengenai penyakit itu. Jadi sebelum saya didaulat menjadi duta sedikit banyak saya mengetahuinya lewat buku-buku. Bahayanya serviks itu tidak ada gejala. Jadi sebelum almarhumah meninggal, kita sempat menyanyi di Bandung. Tapi malamnya kaki almarhumah sempat bermasalah. Kita pikir hanya terkilir biasa, sampai beberapa jam ternyata bertambah parah, sampai akhirnya saya bawa ke RS di Jakarta dan beberapa hari kemudian hasil diagnosanya kanker serviks stadium empat. Jadi penyakit ini memang berbahaya," ungkap Dewi.Untuk melakukan pencegahan, menurut Dewi banyak cara yang bisa ditempuh, mulai dari pap smear hingga vaksinasi. "Banyak. Kalau yang sudah berkeluarga, sebisa mungkin melakukan pap smear itu setahun sekali. Kalau yang masih virgin hanya melakukan vaksinasi saja. Saya jadi parno karena penyakit ini bener-bener tidak ada gejala, setelah mengetahui itu semua saya putuskan melakukan pap smear satu tahun sekali dan itu masih saya lakukan," ujar istri Armand Maulana.