Kapanlagi.com - Lantaran kesibukan yang juga tidak bisa ditinggalkan, pemerhati anak Seto Mulyadi harus meninggalkan lokasi pengungsian Gunung Merapi. Selama dua hari, Kak Seto, demikian biasa dipanggil, memberikan 'energi' kepada anak-anak di pengungsian.

"Kami berusaha memberikan dukungan secara psikologi, melanjutkan yang dilakukan oleh kawan-kawan relawan yang lain, semacam trauma healing, agar anak-anak optimis kembali, terhindar dari stres akibat situasi yang kurang mendukung," ungkap Seto Mulyadi saat dihubungi KapanLagi.com™, Kamis (04/11).

”Pada situasi seperti ini, cara penyembuhan mereka dari kondisi yang tidak mendukung, ya dikembalikan ke dunia mereka, yakni dunia bermain,” tegas Kak Seto yang kerap menampilkan atraksi sulap di tengah anak-anak itu.

Kak Seto yang juga berencana hendak ke Washior dan Mentawai, dengan misi yang sama ini, berharap berbagai elemen, dari unsur pemerintah, LSM dan institusi-institusi lain turut memberikan perhatian pada kondisi anak-anak, termasuk para orang tua harus bisa memahami kondisi anak-anaknya.

"Saya mohon para ibu-ibu dan bapak-bapak bersabar menghadapi putra-putrinya yang kadang tidak bisa diam, jangan dimarahi. Harus tetap diberikan kesempatan bermain, atau kalau perlu dibangun tenda khusus anak untuk bermain. Ibaratnya, bermain itu ASI untuk anak-anak yang banyak gizi dan memberikan antibody," pungkas kak Seto berpesan.