Kapanlagi.com - Jelang penghujung tahun, mari kita flashback sedikit, kira-kira film Indonesia apa yang paling kamu sukai di tahun 2018? Tak bisa dipungkiri, minat penikmat film Tanah Air belakangan dinilai cukup tinggi. Hal itu tak lepas dari peran para sineas dan aktor serta aktris di belakangnya yang bahu membahu menyuguhkan film-film berkualitas.
Dari horor sampai drama, film Indonesia di tahun ini memang banyak banget genre-nya. Aktor dan aktris yang biasanya berada di 'zona nyaman' pun juga mulai mengeksplore kemampuannya untuk menjajal akting di peran yang jauh berbeda.
KapanLagi.com berhasil merangkum sederet nama artis Tanah Air yang mendapat peran unik di layar lebar tahun ini, kira-kira ada nggak jagoan kamu di sini?
Courtesy of Falcon Pictures
Setelah sukses memerankan sosok Habibie, Reza Rahadian kembali mengeskplore kemampuan aktingnya dengan berperan sebagai Pengki dalam film BENYAMIN BIANG KEROK. Meski mengambil nama tokoh komedian legendaris Benyamin Sueb, film ini sendiri bukan merupakan biopik dan hanya terinspirasi dari sosok sang almarhum.
Kendati demikian, Reza tetap totalitas dengan berusaha meniru gestur, logat bicara sampai mimik khas Benyamin. Bahkan Reza juga menyumbangkan suaranya lewat lagu bertajuk Ondel-Ondel di film tersebut. Saat menjalani syuting adegan musikal, Reza mengaku butuh waktu seharian hanya untuk satu lagu saja.
Demi mendalami tokoh Pengki, Reza rela menonton ulang film-film yang dibintangi oleh Benyamin Sueb. Meski film ini tak menuai banyak pujian lewat hasil akhirnya, akting dan keberanian Reza memerankan sosok Benyamin patut untuk diacungi jempol.
Courtesy of Visinema Pictures
Jejak karir film Gading Marten di tahun 2018 diawali dengan perannya sebagai Richard di LOVE FOR SALE. Menjadi tokoh utama berusia 40-an, Gading harus rela menaikkan berat badannya hingga 5 kg. Belum lagi wajahnya terlihat sangat berbeda berkat sentuhan kumis cukup tebal.
Dalam filmnya, Richard digambarkan sebagai sosok bujangan yang kesepian dan hidupnya membosankan. Demi profesionalitasnya dalam berperan, Gading rela hanya memakai kaus dan celana dalam di sebagian besar scene-nya.
Benar saja, berkat keberaniannya keluar dari zona nyaman, LOVE FOR SALE berhasil mengantarkan Gading untuk meraih Piala Citra dalam penganugerahaan Festival Film Indonesia (FFI) 2018. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan bukan? Mengingat Gading bisa dibilang baru dalam dunia layar lebar.
Advertisement
Courtesy of Screenplay Films
Buat yang udah nonton SEBELUM IBLIS MENJEMPUT pasti tahu dong gimana akting menyeramkan Karina Suwandi di sana? Berperan sebagai tokoh bernama Laksmi yang kesurupan iblis jahat, Karina mengaku sampai harus rutin latihan yoga agar bisa beradegan ekstrim.
Beberapa scene dirinya terbang menggantung sampai ditarik berhasil dilakukan seorang diri tanpa bantuan stunt-man. Bahkan Karina sukses membuat penonton bergidik ngeri karena melihat badan lenturnya yang seolah patah-patah di film tersebut.
Akting kesurupan ala Karina memang patut diacungi jempol, belum lagi tata riasnya yang membuat wajah Karina makin mirip seperti mayat hidup. Berkat aktingnya yang sangat meyakinkan, Karina sukses meraih nominasi sebagai Best Supporting Actress dalam ajang penghargaan FFI 2018.
Courtesy of MD Pictures
Fedi Nuril selama ini dikenal sebagai salah satu aktor yang kerap bermain aman di film drama. Namun, saat berperan sebagai Doyok di DOA: CARI JODOH, bapak satu anak ini agaknya ingin mencoba sesuatu yang berbeda.Dimulai dari merombak total penampilannya. Fedi rela memakai gigi palsu selama proses syuting berlangsung, outfitnya juga terlihat berbeda dengan surjan dan blangkon. Tak disangka, aksinya tersebut menimbulkan beragam reaksi. Diakui oleh Fedi, sang istri sampai merasa ilfeel saat melihat dia berpenampilan nyeleneh.
Akan tetapi, pakai gigi palsu ternyata tak semudah yang dibayangkan oleh Fedi. Setiap break syuting, ia harus melepas giginya tersebut agar tidak kesakitan. "Pokoknya kalau lagi nggak take, itu saya copot. Kenapa? Karena itu pegel gusinya tuh dan kalau kelamaan sakit. Dan saya agak parno kalau kelamaan pakai, gigi asli saya jadi ikut kedorong dan seperti itu ujar Fedi Nuril, saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
© KapanLagi.com/Agus Apriyanto
Dalam film terbaru Falcon Pictures bertajuk GILA LU NDRO!, Indro Warkop diplot sebagai alien bernama Al dari Planet Bulu Bulu. Untuk menghidupkan perannya, komedian senior tersebut melapisi bagian kepala dan tangan dengan make up full prostetik.
Proses make up sendiri membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam dan selama sebulan agar tak gerah dan mandi keringat, kepala Indro sengaja didekatkan dengan penyejuk setiap jeda syuting. Selain itu, setiap harinya Indro harus rela datang ke lokasi syuting lebih awal.
"Saya harus make up 3 jam. Dan setelah make up, ini (dandanan sebagai alien) cuma bertahan 8 jam dan harus di tempat dingin, kalau nggak panas banget. Menghapusnya sekitar 1 sampai 1,5 jam," ucap Indro Warkop memperkenalkan diri saat peluncuran poster dan trailer film Gila Lu Ndro! di Planetarium, Taman Ismail Marzuki, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018) malam.
Courtesy of Maxima Pictures
JAGA POCONG memang bukan film horor pertama yang diperankan oleh aktris senior Jajang C Noer. Namun di film tersebut, selain harus beradu akting dengan Acha Septriasa, Jajang C Noer juga didapuk sebagai orang yang sudah meninggal dan dibungkus kain pocong.Awalnya Jajang sempat menganggap remeh perannya karena nyaris tanpa dialog. Namun tantangan berat justru dirasakan melebihi film-film sebelumnya. Agar terlihat benar-benar seperti tak bernyawa, Jajang C Noer belajar untuk mengatur pernapasan. Ia bernapas secara pelan dan pendek-pendek melalui mulut karena cuping hidup dalam kondisi tertutup kapas.
"Jadi selama syuting saya nggak boleh ketahuan kalau napas. Jadi kalau napas mulut dibuka sedikit, pelan-pelan dari situ, saya capek napas kayak gitu. Belum pernah saya capek secara fisik seperti ini karena kadang muka saya terus di close up, jadi nggak tahu kapan di-cut," jelas Jajang usia press screening JAGA POCONG di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
Advertisement
Courtesy of Screenplay
Aktor Dimas Anggara dipercaya memerankan karakter penyandang spectrum autis bernama Banyu dalam film DANCING IN THE RAIN. Hal tersebut sempat membuatnya takut apabila salah menafsirkan seperti apa gerak atau sifat penyandang autis.
Beruntung dia mendapatkan pendampingan khusus dari seorang psikolog selama syuting. Sehingga bisa banyak berkonsultasi agar peran yang dimainkan tampil meyakinkan.
"Saya sebenarnya agak takut bermain di film ini ya. Tapi selama syuting saya didampingi psikolog yang memang dia memegang anak autis. Setiap melakukan body language tertentu saya diberitahu," kata Dimas Anggara ditemui di Cibinong City Mall, Jawa Barat, Sabtu (1/9/2018).
Courtesy of Soraya Intercine Films
Luna Maya mendapat banyak apresiasi dari publik sejak dirinya terlibat dalam film SUZZANNA: BERNAPAS DALAM KUBUR. Yup, sejak rilis poster, teaser trailer lalu puncaknya trailer resmi, banyak komentar positif berdatangan terkait betapa miripnya Luna Maya dengan mendiang Suzzanna.Setelah pencarian dan proses casting selama dua tahun akhirnya Luna lah yang dinobatkan memiliki struktur wajah mirip Suzzanna. Agar semakin meyakinkan penonton, ahli make up Rusia bernama Tatiana Melkomova dan Peter Gorshenin sampai harus memproduksi kulit wajah prostetik yang sudah disesuaikan dengan kontur gabungan wajah Luna dan Suzzanna.
Oleh karena itulah, Luna harus datang lebih awal karena menjalani proses make up hingga 3,5 jam. Sementara itu prostetik yang ia gunakan sendiri hanya tahan 9 jam dan jika melebihi batas waktu, kulit protestik tidak bisa digunakan lagi.
Advertisement
© KapanLagi.com/Bayu Herdianto
Film bertema psikologi thriller bertajuk KEIRA sempat meramaikan bioskop Tanah Air dan menggandeng aktris Angelica Simperler di dalamnya. Angelica sendiri sebelumnya dikenal lewat beberapa judul FTV dan untuk memerankan seorang tokoh yang memiliki tujuh kepribadian, Angelica harus melakukan banyak riset.
Kesulitan dalam memerankan Keira dengan tujuh kepribadian, turut diakui oleh aktris berusia 32 tahun itu. Ia bahkan sudah tertekan sebelum syuting dimulai. "PR-nya banyak dan berat. Jujur, sebelum berangkat syuting aku nangis. Takut enggak bisa menyampaikan karakter dengan baik," ujar Angelica, seperti dilansir dari Liputan6.com.
Meski begitu, Angelica tak mau putus asa dan ingin menaklukan tantangan tersebut. Demi mewujudkan karakter yang diinginkan oleh sutradara, ia sampai banyak membaca dan sharing bareng psikolog.
Courtesy of The United Team of Art
Daniel Mananta mendapatkan kepercayaan untuk memerankan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam film A MAN CALLED AHOK. Film ini sendiri diadaptasi dari buku karya Rudi Valinka dengan judul yang sama.Untuk mendalami perannya, mantan VJ MTV ini rutin mengunjungi Ahok yang kini mendekam di penjara Mako Brimob. Di sana ia mempelajari banyak hal, terutama soal gestur dan gerak-gerik Ahok termasuk cara berbicaranya yang unik. Meski memiliki warna suara berbeda namun siapa sangka, Daniel tak merasa kesulitan meniru Ahok lantaran dirinya sempat mengidap tumor pita suara.
"Suara bukan yang tersulit. Entah kenapa warna suara saya mirip. Dulu saya memang pernah kena musibah. Ada tumor di pita suara yang membuat suara saya serak. Ternyata hal Itu jadi berkat karena suara saya jadi mirip Ahok. Tapi saya memang tetap butuh 10 menit untuk mendalami Ahok untuk bisa keluarin suara itu," ujar Daniel Mananta, saat ditemui dalam acara press screening film A MAN CALLED AHOK, di XXI Epicemtrum, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).
Advertisement