Rencana Pemakaman Nenek Nia Ramadhani, Sudah Diatur Sebelum Meninggal

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Rencana Pemakaman Nenek Nia Ramadhani, Sudah Diatur Sebelum Meninggal
Rencana Pemakaman Nenek Nia Ramadhani, Sudah Diatur Sebelum Meninggal (credit: Instagram.com)

Kapanlagi.com - Duka tengah menyelimuti keluarga Nia Ramadhani atas kepergian nenek tercinta, Hanna Louise Poluan, yang meninggal dunia pada Jumat (24/1/2025). Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Minggu (26/1/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, tepat di samping sang kakek.

"Besok dimakamin, dikuburinnya bareng Opa," ujar Nia saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2025).

1. Persiapkan Kebutuhan Pemakaman

Hanna Louise Poluan ternyata sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk pemakamannya jauh sebelum berpulang. Dari baju, peti, hingga lokasi pemakaman, semua telah diatur oleh mendiang.

"Pokoknya nanti kalau dia meninggal, dia udah beli baju bahan sendiri dan itu kita udah jahit, terus kita cobain revisi segala macem. Kita yang bikinin, kita yang nangis, dianya mah enggak," jelas ibu tiga anak itu dengan mata berkaca-kaca.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Pemakaman Keinginan Mendiang

Tidak hanya itu, detail lainnya juga sudah dirancang oleh sang nenek, mulai dari rumah duka, urutan barisan keluarga saat prosesi pemakaman, hingga lagu yang harus dinyanyikan.

"Petinya mau yang ini, yaudah dibeli juga. Rumah dukanya mau yang ini, kuburannya mau dimana. Besok jalan ke kuburan ada barisannya ya, ada yang pegang fotonya siapa, cucu-cucu cicit-cicitnya udah diatur," tambah Nia.

3. Sosok Mendiang di Mata Keluarga

Ardi Bakrie, suami Nia, juga mengungkapkan kekagumannya pada sosok Hanna Louise Poluan. Ia menilai almarhumah adalah sosok wanita yang luar biasa dan penuh perhatian kepada keluarga serta teman-temannya.

"Beliau adalah wanita yang sangat baik, sangat perhatian sama cucu-cucunya, anak-anaknya, dan teman-temannya, dan itu selalu jadi contoh buat kita semua," kata Ardi.

4. Mendampingi Hingga Akhir Hayat

Ardi juga menyebut bahwa Nia sangat terpukul atas kepergian sang nenek, mengingat kedekatan mereka sejak kecil. Selama masa sakit almarhumah, keluarga selalu berusaha bersama untuk memberikan perhatian dan mendampingi hingga akhir hayatnya.

"Pas sakit juga setelah itu kita sama-sama semua di Jakarta untuk terus bersama, dan alhamdulillah ditunjukin nggak pernah nyerah dan nggak pernah ngerepotin," ungkap pria yang menikahi Nia pada 2010 itu.

5. Beda Keyakinan

Meskipun berbeda keyakinan, Nia menegaskan dirinya tetap menghormati segala permintaan terakhir sang nenek. Ia bahkan memastikan segala rencana pemakaman yang telah diatur mendiang bisa berjalan sesuai keinginan.

"Kita juga walaupun beragama beda, tapi saya tidak keberatan dengan apa yang Oma minta. Kita disuruh hapalin lagu buat besok dinyanyiin," tutup Nia.

Kepergian Hanna Louise Poluan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, terutama Nia Ramadhani yang sangat dekat dengan neneknya. Namun, warisan cinta kasih dan perhatian yang diberikan semasa hidup menjadi pelajaran berharga bagi seluruh keluarga.

Rekomendasi
Trending