Sarah Sechan Kritik Cara Kerja Wartawan
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sedari dulu, presenter Sarah Sechan memang sudah dikenal sebagai artis yang tidak mau terlalu mengumbar kehidupan pribadinya. Oleh karena itu, Sarah tak mau terlalu ambil pusing dalam menanggapi polemik yang beredar seputar fatwa haram yang dikeluarkan MUI atas tayangan infotainment. Sarah sendiri menganggap bahwa yang sebenarnya perlu dibenahi adalah tayangan dari infotainment itu sendiri. Pasalnya Sarah pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan terkait infotainment.
"Saya juga pernah mengalami, di saat saya menikah. Nggak semuanya sih, tapi ada beberapa wartawan yang memang menurut saya nggak sopan, nggak menghormati acara pernikahan saya waktu itu. Jadi menurut saya sih bukan infotainmentnya tapi kadang mereka (beberapa wartawan) menghalalkan segala cara untuk mendapatkan wawancara. Ada juga beberapa wartawan yang, kita wawancara apa, eh kadang dibalik lagi, diedit lagi, sehingga membentuk opini publik yang negatif, itu menurut saya udah nggak bener," papar Sarah saat ditemui di acara launching Sandal Fitplop, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu.
Sarah Sechan
Fatwa tayangan infotainment menjadi sesuatu yang haram juga ditanggapi bijak oleh presenter berambut pendek ini. "Apakah kata 'haram' itu dah tepat kata-katanya? segala sesuatu itu bisa diperbaiki kalau ada komunikasi yang baik. Jangan semuanya bertahan dengan ego masing-masing. Harus bisa ketemu di tengah," kata Sarah. Ia mengharapkan persoalan ini dapat disikapi secara baik dengan jalan berdiskusi.
Tentang infotainment, Sarah lebih menekankan kepada cara kerja (beberapa) jurnalis yang bekerja di lapangan. Ia menganggap beberapa wartawan terlalu srudak-sruduk. "Gini deh, setiap orang punya masalah, misalnya aja kamu lagi punya masalah, terus didesak terus untuk wawancara, padahal saya lagi nggak mau ngomong. Kenapa sih mesti mic disodorin sampai mendesak-desak dan sebagainya. Itu kan nggak sopan!" keluh Sarah.
Wajar saja jika Sarah sampai berpendapat seperti itu sebab ia pernah mengalami hal yang tak mengenakkan terkait dengan wartawan saat pernikahannya dulu. Saat pernikahannya, Sarah sengaja tidak mengundang para wartawan saat akad nikah sebab ia berencana untuk menggelar preskon keesokan harinya. Namun, yang terjadi prosesi akad nikahnya sedikit terganggu lantaran ulah seorang wartawan.
"Saya inget banget waktu itu ada wartawan yang teriak, ini posisinya saya sedang menuju ke akad nikah lho ya. Tiba-tiba dia teriak 'Emang loe siapa?'. Hello, itu saat saya mau akad nikah! Bayangin kan, bukannya justru harusnya saya yang nanya ya. Emang loe siapa dateng ke nikahan gue, gue ngundang aja enggak. Saya marah dong. Saat itu kata-katanya kasar! Dan namanya orang mau nikah kan pasti ada banyak pikiran kan," kenang Sarah.
Ke depannya, Sarah hanya berharap bahwa bakal ada saling pengertian antara artis dan wartawan, biar terjalin hubungan yang saling menguntungkan. "If u had a problem, loe mau nggak di-share ke seluruh dunia? Nggak selalu kan? Saya milik publik ketika saya jadi MC atau saat menghadiri acara-acara seperti ini, tapi kehidupan personal saya ya nggak (milik publik)," pungkasnya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/ato/dka)
Mahardi Eka Putra
Advertisement