Kapanlagi.com - Anggota Badan Standard Nasional Pendidikan (BSNP) Seto Mulyadi menganggap perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh tentang sistem ujian nasional. Evaluasi ini, menurutnya penting untuk mengetahui kendala di lapangan yang menjadi penyebab terjadinya kemerosotan kelulusan anak didik di tingkat SMP maupun SMU. "Kita harus berani melakukan evaluasi kembali apakah sistem yang kita terapkan ini sudah didukung oleh infrastruktur pendidikan yang memadai atau belum," kata Kak Seto di Jakarta, Kamis, terkait ujian nasional.Dia mengatakan, jika belum siap maka kita juga harus kembali kepada sistem yang lama agar anak-anak didik tidak menjadi korban. Menurutnya, yang perlu dievaluasi, antara lain, kesiapan tenaga guru, infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah, fasilitas pendidikan lain yang mendukung kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.Banyak sekali daerah yang belum siap baik dari segi tenaga guru maupun dukungan infrastruktur pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium dan bahkan gedung sekolah sendiri. Sekolah yang ada di Jawa misalnya tidak sama dengan sekolah yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua dengan topografi wilayah yang berbukit-bukit yang tidak mudah dijangkau.Dalam kondisi seperti itu, kata dia, jangankan gedung sekolah yang tidak layak, guru saja susah mengikuti perkembangan. "Mau baca koran saja tidak bisa karena akses ke kota begitu jauh, apalagi internet," katanya.Guru yang tidak pernah mengikuti perkembangan apapun terutama tentang perkembangan dunia pendidikan, tentu tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. "Jadi kalau memang kita belum siap untuk melaksanakan sistem ujian nasional ini, mari kita kembali ke sistem yang lama sambil berbenah diri," katanya.Hal itu menurutnya bukan berarti kemunduran, karena yang paling penting adalah tidak boleh mengorbankan anak didik. Lagi pula, mereka yang meraih nilai tinggi dan lulus di ujian nasional belum tentu mampu secara akademik. "Artinya UN bukan satu-satunya tolok ukur seseorang itu cerdas," simpulnya.