'SIMFONI LUAR BIASA' Bikin Kru Menangis

Penulis: Dewi Ratna

Diterbitkan:

'SIMFONI LUAR BIASA' Bikin Kru Menangis Awi Suryadi @ Foto: KapanLagi.com®/Bambang

Kapanlagi.com - Mengerjakan film anak berkebutuhan khusus sangat berbeda dengan film anak kebanyakan. Butuh kesabaran ekstra untuk melakoni syuting. Tapi jangan salah, di tengah kekurangan anak berkebutuhan khusus ternyata ada kelebihannya. Buktinya saat syuting film SIMFONI LUAR BIASA semua kru dan pemainnya dibuat menangis saat anak-anak tersebut menyanyi.“Paling menyentuh itu adegan terakhir. Saya cuma plot si Christian untuk nangis. Tapi begitu take dan anak-anak nyanyi, pemain dan kru termasuk saya nangis semua terbawa emosi. Air mata itu ngalir gitu aja begitu dengar suara mereka,” kenang Awi Suryadi, sang sutradara, usai screening bersama wartawan di Blitz Megaplex, Pasifc Place, beberapa waktu lalu. Sebenarnya Awi sempat berpikir menggantikan peran anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak normal agar proses syuting lebih mudah.“Karena syuting sama anak berkebutuhan khusus itu beda. Awalnya sempat mikir nggak diganti anak normal aja nih? Ternyata pas syuting mereka tuh senang banget. Nggak nyangka malah mereka mau nunggu yang sabar dan lama. Padahal sebelumnya sudah diingetin sama gurunya, anak-anak berkebutuhan khusus itu gampang capek. Tapi mungkin karena ini pengalaman pertama, mereka jadi excited. Syuting adegan terakhir itu di GKJ sampai jam 3 pagi. Mereka nggak ngeluh,” tuturnya.Melengkapi merdunya suara anak-anak, soundtrack I am Already King dibawakan oleh pemain utamanya Christian Bautista. “Lagu itu memang sengaja diciptakan untuk soundtrack film ini. Lagunya di Philipina udah nomer satu dari album dan video klipnya. Semoga di sini juga bisa diterima jadi bisa memperkenalkan film SLB sekaligus,” tuturnya.Ada satu pengalaman lucu yang dialami Awi saat mengarahakan akting pemain Philipina. “Pas syuting di Philipina, untungnya bahasa Inggris pemainnya bagus. Pas reading pakai bahasa Inggris, tapi pas take pakai bahasa Tagalog. Lucunya pas take, saya nggak tahu udah sampai mana dialognya, jadi nggak tahu kapan mesti cut adegan. Cuma kalau liat pemainnya udah bengong baru deh tahu kalau adegannya dah kelar,” jelasnya.   

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/uji/dew)

Reporter:

puji puput

Rekomendasi
Trending