Soraya Larasati: Sumpah Pemuda Jadi Pegangan
Soraya Larasati
Kapanlagi.com - Tiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. namun makna dari peristiwa tersebut kini berangsur-angsur menghilang. Bagi Soraya Larasati, Sumpah Pemuda masih relevan untuk diperingati serta diamalkan apa yang terkandung di Sumpah Pemuda."Tetap kita hargai jasa-jasa pendahulu karena berkat mereka kita kayak gini. Jadi walau sudah banyak perkembangan dan budaya luar basicnya harus dipertahankan, basic kita Timur," paparnya saat dijumpai di X2 Club, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (18/10).Soraya menambahkan jika tradisi ini tak boleh hilang, Pasalnya, momen ini sebagai pakem yang harus dikembangkan."Mestinya bukan menghilangkan tradisi namun mengembangkan yang ada. Jadi jangan sampai dilupakan atau dihilangkan. Justru moment kayak itu sebagai pakem, pegangan supaya lebih baik lagi," ujarnya.Mengenai Sumpah Pemuda yang dijadikan pegangan, lebih lanjut Soraya menjelaskan jika setiap negara mempunyai pakem yang berbeda. Dan Sumpah Pemuda ini menjadi pakem dari bangsa Indonesia."Gak bisa ikuti bangsa luar karena sudah punya pakem yang beda. Makanya dengan tradisi seperti itu dikembangkan lagi bukan dihilangkan. Misalnya Jepang, dengan tradisi lama mereka selalu memodernkan orangnya, SDM-nya, pemerintahnya. Makanya gak pernah jatuh negara Jepang, bahkan selalu maju-maju," tukasnya.Â
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/dis/faj)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
