1. Perjalanan Karier Ida Iasha di Dunia Hiburan: Dari Model hingga Bintang Film Era 80-an

Ida Iasha, yang lahir dengan nama Ida Albertina van Suchtelen van de Haere pada 14 Mei 1963 di Zwijndrecht, Amsterdam, adalah sosok yang memikat perhatian banyak orang berkat perpaduan darah Belanda-Jawanya yang memancarkan kecantikan unik.

Setelah menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 1980, ia meluncurkan karier cemerlang sebagai model sebelum melangkah ke dunia perfilman, di mana namanya melambung berkat film-film hits seperti "Tali Merah Perkawinan" dan "Kodrat".

Tak hanya itu, wajahnya yang khas juga menghiasi berbagai iklan, menjadikannya ikon di era 80-an. Namun, seiring waktu, Ida memilih untuk menarik diri dari gemerlap dunia hiburan demi menjalani kehidupan yang lebih tenang dan fokus pada keluarga, meski tetap menyimpan banyak penggemar yang merindukan penampilannya.

2. Kehidupan Ida Iasha Setelah Pensiun dari Dunia Hiburan

Setelah meraih puncak kariernya, Ida Iasha mengambil langkah berani untuk meninggalkan dunia hiburan, terutama setelah menikah dengan Edi Syahputra.

Kini, ia lebih memilih menghabiskan waktu berharga bersama keluarga dan anak-anaknya, menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan sebagai seorang ibu dan nenek. Meski tak lagi tampil di layar kaca, kebahagiaan Ida terpancar dari senyumnya saat merawat tiga cucu yang menjadi kebanggaannya.

Dua cucunya yang tinggal di Belanda dan satu di Jakarta membuatnya rajin melakukan panggilan video, menjaga ikatan kasih sayang meski terpisah jarak.

3. Kedekatan Ida Iasha dengan Keluarga Tommy Soeharto

Kehadiran Ida Iasha di perayaan ulang tahun Puteri Modiyanti menegaskan betapa dekatnya hubungan dia dengan keluarga Tommy Soeharto. Regina Harun, ibu Puteri, bahkan dengan hangat menyebut Ida sebagai "ibu kedua" bagi anaknya, menunjukkan bahwa sosoknya sudah dianggap bagian dari keluarga, bukan sekadar tamu biasa.

Kedekatan ini tentu bukan tanpa alasan; Ida dikenal luas sebagai sosok ramah yang mampu menjalin hubungan baik dengan banyak figur di dunia hiburan dan sosialita, meskipun ia sudah lama tak aktif di panggung.

Perayaan ulang tahun yang berlangsung sederhana ini dipenuhi kehangatan, terlihat dari potret-potret indah yang dibagikan Sandy Harun di media sosial, di mana Ida tampil anggun dan menawan, mengundang nostalgia bagi banyak orang.

"Slide ke-3 kayak Ida Iasha. Apa mirip aja, ya?" kata warganet yang berkomentar di akun TikTok Regina Harun.

"Iya, benar. Ibu kedua Modi (panggilan Puteri) dan kebetuan sahabat aku. Cantik, ya," jawab Regina.

4. Pilihan Hidup: Fokus pada Keluarga dan Spiritualitas

Ida Iasha kini menemukan kebahagiaan sejati dalam pelukan keluarga dan harmoni spiritual, meyakini bahwa kedamaian batin jauh lebih berharga daripada sekadar sorotan popularitas.

Keputusan berani untuk meninggalkan dunia hiburan ternyata tidak menghilangkan jejaknya, melainkan membawanya ke dalam perjalanan hidup yang lebih bermakna.

Dengan semakin mendalami nilai-nilai spiritual, Ida aktif berbagi pemikiran dan inspirasi tentang kehidupan dan kebahagiaan dalam lingkaran sosialnya. Meski tak lagi bersinar di media sosial, penggemar setianya tetap setia mengikuti jejaknya melalui berbagai saluran.

Kini, Ida memilih untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginannya, menjadikan keluarga sebagai prioritas utama sambil terus berkarya dalam cara-cara yang baru dan segar.

5. Jadi Salah Satu Ikon Artis Era 1980-an

Meskipun telah lama meninggalkan panggung hiburan, nama Ida Iasha tetap bersinar sebagai salah satu ikon aktris era 80-an yang tak terlupakan. Film-filmnya masih menjadi favorit bagi generasi yang ingin menjelajahi sejarah perfilman Indonesia, dan bagi para penggemar, sosoknya selalu membangkitkan nostalgia akan masa keemasan industri film Tanah Air.

Banyak yang penasaran apakah Ida akan kembali menghiasi layar kaca, terutama di tengah kembalinya sejumlah artis lawas ke dunia hiburan. Namun, hingga kini, ia tampak lebih memilih untuk menikmati kehidupan yang tenang, jauh dari sorotan media.

Walaupun demikian, jejak kariernya tetap menjadi bagian penting dari sejarah perfilman Indonesia, membuktikan bahwa meski popularitas bisa memudar, warisan karya akan abadi. Generasi baru pun dapat mengambil banyak pelajaran dari perjalanan hidupnya, baik sebagai aktris maupun sebagai individu yang berani memilih jalan hidupnya sendiri.

6. People Also Ask (FAQ)