Tarif Endorse Influencer Indonesia Dibilang Mahal, Minta MUA Ternama hingga Hotel Berbintang - Sebesar Apa Dampaknya?

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Tarif Endorse Influencer Indonesia Dibilang Mahal, Minta MUA Ternama hingga Hotel Berbintang - Sebesar Apa Dampaknya?
Tarif Endorse Influencer Indonesia © Instagram.com/fuji_an/jennifercoppenreal20

Kapanlagi.com - Belum lama ini, perbincangan soal tarif endorse influencer Indonesia ramai di sosial media. Bahkan ada yang menyebut tarif endorse Key Opinion Leader (KOL) Indonesia adalah termahal di Asia.

Dilansir dari data Mediatics pada Januari 2024 silam, tarif endorse Jennifer Coppen dan Fuji sudah lebih dari 100 juta. Jennifer Coppen bahkan pernah diendorse dengan tarif Rp180 juta.

Mediatics juga mengungkap tarif per postingan di sosial media influencer berdasarkan jumlah pengikut. Di Instagram, untuk sebuah story di akun dengan pengikut berjumlah 10 hingga 50 ribu dibandrol mulai dari Rp3 juta.

1. Tarif Fantastis

Dengan jumlah pengikut 10-50 ribu, satu unggahan foto di feed bertarif Rp5 juta. Sementara untuk reels tarifnya mulai dari Rp7,75 juta. Tarif pun semakin mahal seiring dengan jumlah pengikutnya.

Mediatics mencatat, influencer dengan pengikut lebih dari 5 juta biasa memasang tarif mulai dari Rp37 juta untuk 1 postingan story, Rp62,5 juta untuk 1 foto di feed, dan Rp92 juta untuk sebuah reels.

Sementara itu, angka yang berbeda terjadi di TikTok. Di TikTok, influencer dengan 10-50 ribu pengikut mematok tarif mulai dari Rp7 juta per postingan. Jika followersnya sekitar 500 ribu hingga 1 juta, tarif endorsenya berkisar di angka Rp17 juta. Untuk KOL dengan pengikut lebih dari 5 juta, tarif endorsenya mulai dari Rp39,5 juta per postingan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Hotel Berbintang hingga MUA Ternama

Bunga Budianto Putri selaku Head of Talent Management EMTEK menyebut setidaknya ada 3 KOL yang tarifnya termahal.

"Partnership-nya paling mahal sejauh ini? Based on pengalaman aku ada 3 artis yang lumayan pricey (yaitu) Cinta Laura, Rossa, dan Fuji," ungkapnya saat dihubungi oleh KapanLagi pada Jumat (23/5).

Tidak hanya mahal, sejumlah KOL juga mengajukan persyaratan hingga request khusus selama kerjasama berlangsung.

"Kebanyakan dari artis perempuan tidak menerima brand alkohol dan rokok tapi gak semua yah. Ada yang minta disediakan hotel bintang 5 walaupun lokasi artis di Jakarta. Ada yang minta MUA ternama disediakan beserta wardrobe dari kelas designer ternama. Minta disediakan kendaraan seperti alphard dan ruang tunggu yang proper kurang lebih seperti itu," imbuh Bunga.

3. Proses yang Tak Singkat

Mahalnya tarif endorse KOL itu dimaklumi oleh Ainin Dita Zulkarnain. Dilansir dari remotivi.or.id, ia menyebut seorang influencer harus membangun reputasi dalam waktu yang tak singkat untuk membangun kepercayaan publik.

Selain itu, Aini juga menyorot proses produksi konten endorse yang tak singkat. Menurutnya, untuk satu konten diperlukan usaha berjam-jam menyusun konsep, berkoordinasi dengan klien, memproduksi, mengedit, hingga mempublikasikan.

Masih dilansir dari sumber yang sama, ada Vindy yang menyebut tarif mahal KOL adalah sebuah cara untuk menyaring brand. Artinya tarif menjadi sebuah standar agar tidak sembarangan brand bisa bekerja sama.

Selain itu, ada juga KOL yang harus mencoba produk selama 1 bulan dulu sebelum mengulasnya. Beauty influencer misalnya. Tarif mahal menjadi wajar mengingat mereka harus menanggung resiko kulit yang bermasalah selama 1 bulan itu.

4. Bangun Kepercayaan Publik

Bisa dibilang, para influencer Tanah Air ini berlomba-lomba untuk membangun kepercayaan publik. Tarif mahal adalah akumulasi dari kerja keras membangun personal branding selama bertahun-tahun hingga KOL punya basis audience yang loyal.

Tujuan tersebut cukup berbeda dengan para KOL di luar negeri, KOL Jepang misalnya. Menurut Husein Ali, seorang penulis sekaligus selebtwit, para influencer berlomba-lomba untuk masuk TV. Media mainstream seperti TV masih dianggap sebagai otoritas informasi yang sangat bisa dipercaya.

5. Dampak dari Influencer

Lantas seberapa besar dampak dari endorse influencer terhadap brand? Hal itu dijawab oleh Bunga. Menurutnya, semua tergantung dari siapa KOL yang diajak bekerjasama.

"Jika sedang happening seperti Fuji atau Cinta Laura itu dampaknya kira-kira bisa 80% atau lebih untuk crowd jika acara attending event," ungkapnya.

"Tapi jika KOL-nya hanya sebatas selebgram yang terkenal tapi gak terlalu terkenal banget dengan followers 250-500 ribu untuk crowd-nya kira-kira di 30-40% dampak efektif," lanjut Bunga.

6. Terus Dilirik Brand

Bunga juga menambahkan betapa industri KOL ini masih akan terus berlanjut di masa depan.

"Menurut aku KOL ini ke depannya akan terus dilirik brand dan berkembang karena mengikuti trend social media dan semakin banyak social media maka akan makin banyak juga tumbuh KOL-KOL baru," pungkasnya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending