Widyawati Setuju Hukum Kalah Dengan Duit

Kapanlagi.com - Kematian Sophan Sophiaan, suami Widyawati, sempat dikabarkan bukan murni karena kecelakaan namun karena kesengajaan. Kenyataan itu juga membuat pihak Widyawati berseteru dengan pihak Peter Wattimena sebagai ketua Harley Davidson Club Jakarta. Namun kabar terbaru yang beredar, Peter sebagai penanggung jawab touring yang meminta nyawa Sophan tersebut telah meminta maaf dan berdamai dengan Widyawati."Itu sama sekali tidak benar. Sejauh ini belum ada yang pernah menghubungi saya. Masalah ini saya pilih diselesaikan sajalah. Rasanya tidak mungkin selesai karena besok sudah sembilan bulan kepergian almarhum. Sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya, jadi saya putuskan bersama anak-anak dan keluarga sampai di sini saja," kata Widyawati saat ditemui di kediamannya di Jalan Garuda 5, Bintaro, Tangerang, Senin (16/02) kemarin.Dengan mengungkapkan hal tersebut, nampaknya Widyawati telah merelakan kepergian suami tercintanya itu. "Dari dulu saya sudah ikhlas. Dari dulu kan Tante hanya ungkapkan masalah kejujuran. Tapi sampai saat ini belum ada kejujuran. Tante nggak mau masalah ini berlarut-larut," tukasnya.Widyawati yang mengaku tak mendapatkan permintaan maaf langsung dari Peter menuturkan bahwa dia tak tahu kenapa Peter hanya minta maaf melalui media. Namun dia tak mau mempermasalahkannya lagi. "Kepergian Om sudah sangat membuat berat hati Tante. Ya sudahlah, masalah ini sudah selesai. Nggak usah diungkit-ungkit lagi."Disinggung masalah uang yang diberikan pada janda Sophan ini agar dia mau berdamai, Widyawati membantahnya. "Sejauh ini Tante sudah bilang bahwa tidak ada yang bilang dan tidak ada yang datang ke Tante. Udah, gitu aja. Sudahlah, saya nggak ingin membicarakan masalah itu lagi."Kekecewaan Widyawati terhadap hukum memang terlihat jelas, bahkan dia juga sempat menghubungi Peter walaupun tidak mau mengungkapkan lebih jauh tentang pembicaraan mereka. Apakah hukum kalah dengan orang berduit? "Ya sepertinya seperti itu, deh. Tidak hanya kasus Om, banyak lagi kasus yang lain," pungkasnya.