Tren Pernikahan Live di Televisi (1)

Ketika Sucinya Pernikahan Tayang di Televisi

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Ketika Sucinya Pernikahan Tayang di Televisi KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Beberapa tahun belakangan tengah marak momen sakral pernikahan selebritis yang diputar di stasiun televisi swasta. Pro dan kontra mengenai penayangan hal yang sifatnya pribadi ini tentu saja menimbulkan perdebatan.
Masih teringat momen suci pernikahan Andhika Pratama dengan Ussy Sulistiawaty. Bertempat di Crown Plaza, Jakarta Selatan, gelaran tersebut tayang secara live pada program Inbox dan Hot Shot SCTV pada Senin, 21 Januari 2012.
Lalu ada pernikahan mewah yang digelar Anang Hermansyah dan Ashanty pada 12 Mei 2012 silam. Menggunakan dana miliaran, momen sakral tersebut tayang di RCTI hingga mencapai durasi tiga jam.
Tayangnya pernikahan itu tentu saja mendapat aduan dari masyarakat yang merasa bahwa hal itu tak layak menjadi konsumsi publik.
"Pengaduannya, karena frekuensi (TV) itu milik publik ya. Ada yang menganggap secara umum tak layak hal pribadi ditampilkan di publik dan dalam durasi yang lama, 3 jam. Itu yang diadukan oleh masyarakat," kata Nina Mutmainah Armando selaku Komisioner KPI saat dihubungi.
Namun karena rating dan share yang didapat stasiun televisi tersebut lumayan tinggi which means diminati oleh penonton, momen suci disajikan live para publik figur ini menjadi semacam tren. Terbilang setelah Anang dan Ashanty, ada nama-nama terkenal lain yang mempertontonkan momen resminya hubungan tali asmara mereka ke publik.
Setelah Anang, Ayu Dewi dan Regi Datau menyusul dan menyiarkan pernikahan mereka lewat program musik Dahsyat pada Sabtu 18 Juni 2012. Tayang dalam segmen Dahsyat, gelaran itu menduduki rating 3.2 dengan share 29.6%.
Pada akhir tahun 2012, Pernikahan Olla Ramlan dan Aufar ditayangan oleh RCTI dan Trans7 pada jam yang berbeda. Akad yang berlangsung pada Kamis 20 Desember 2012 pagi itu ditayangkan di program Dahsyat. Sedang Selebrita Siang menampilkan live report saat syukuran berlangsung.
Yang terbaru, adalah proses lamaran Julia Perez dengan Gaston Castano yang tayang di program Campur-Campur ANTV pada Rabu malam 4 Desember 2013. Meski diliputi suasana duka, lamaran yang serba berwarna merah itu berjalan dengan khidmat.
Diakui oleh Devie Rahmawati selaku Lecturer Communication Studies Vocational & Post Graduate Program Universitas Indonesia, tren seperti ini dianggap sebagai bagian dari fenomena selibritokrasi. Apakah itu?
"Ini merupakan bagian dari gelombang fenomena selibritokrasi. Standar status sosial yang tertinggi saat ini ialah ketika seseorang telah menjadi selebritis yang ditandai dengan 'kehadiran' yang bersangkutan di media arus utama khususnya televisi. Sehingga orang dengan kekayaan yang besar ataupun latar belakang keluarga tertentu, tidak akan merasa cukup, bila belum menjadi selebritis," katanya Devie melalui surat elektronik, Senin (9/12).
Ia kemudian melanjutkan, "Ini yang kemudian, direspon dengan cepat oleh para pemodal di industri media. Menampilkan sosok-sosok idola masyarakat, kemudian akan berujung pada peningkatan pundi-pundi rating. Mengapa? Karena tadi, masyarakat saat ini menjadikan 'selebritis' sebagai 'dewa' dan 'idola' yang dianggap super dan kredibel," jelasnya
Lalu bagaimana pandangan Devie bila fenomena ini terus berlanjut dan apa harapannya pada media?
"Sudah barang tentu ini mengkhawatirkan, mengingat media sebenarnya memiliki peran sosial untuk melakukan pendidikan kepada publik. Saya berharap ke depannya media secara serius merubah tayangan-tayangan yang ada agar lebih proporsional dan membangun kecerdasan sosial publik," tandasnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/abs/rod/dew)

Reporter:

Adi Abbas Nugroho

Rekomendasi
Trending