Main Film, Aamir Khan Selama Ini Rela Tak Dibayar
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Aktor tampan paruh baya Aamir Khan tampaknya adalah salah satu aktor yang tahu betul formula sukses sebuah film. Ia tergolong pria dengan strategi pasar yang unik. Aamir mengaku rahasia sukses setiap filmnya agar mencapai Box Office adalah dengan menjadi orang yang kreatif, daripada seorang pebisnis.
Tak bisa dipungkiri bahwa industri film adalah kolaborasi antara karya seni dan bisnis. Namun bagi Aamir, uang bukan segalanya karena ia selalu mementingkan kualitas di atas kuantitas. Ia mengaku tak pernah merasa terbebani dengan tanggung jawab bahwa film yang ia bintangi harus jadi box office, karena itu bisa merugikan dirinya sendiri.
"Jika aku terpaku dengan target, misalnya filmku selanjutnya harus menghasilkan 400 crore (Rp 833 Miliar), maka pilihanku akan jadi terbatas, dan aku hanya akan memilih film yang aku tahu akan bisa membuat uang sebanyak itu. Dalam filmku selanjutnya, aku jadi pria 50 tahun ke atas, beruban dan jenggot, dan aku sangat gemuk. Apakah film seperti itu bisa mendatangkan 833 Miliar? Jika aku suka ceritanya, aku tak peduli berapa pendapatan film itu nantinya. Ketika seorang yang kreatif mulai memilih film berdasarkan prinsip ekonomi, dia menjadi pebisnis; dan kemudian dia melakukan sesuatu yang buruk," ungkap Aamir seperti yang dilansir dari Hindustan Times.
Ini dia salah satu peran terbaru Aamir sebagai ayah dan mantan pegulat di film 'DANGAL' @indiatoday.intoday.in
Yang sangat mencengangkan adalah Aamir Khan benar-benar rela tak dibayar sepeser pun jika ia ingin bermain dalam suatu judul film yang dibintanginya. Ia mengaku tak mau egois dengan memuaskan hasrat kreatifnya namun mengorbankan uang orang lain. Ia hanya akan mengambil pekerjaan yang membuatnya senang, sehingga ia tak perlu dibayar. Menurutnya ini adalah cara yang efektif untuk mengurangi beban atau tekanan bagi pembuat film dengan statusnya sebagai bintang besar.
Lalu dari mana Aamir mendapatkan uang? Ini mungkin menjadi pertanyaan kamu semuanya. Faktanya Aamir hanya akan mendapatkan penghasilannya ketika film yang ia bintangi sukses menjadi box office. Prinsip yang ia pegang sangat sederhana, jika filmnya bagus orang-orang akan datang ke bioskop dan membayar tiketnya, kemudian membuat filmnya sukses. Aamir menambahkan bahwa ia akan dibayar sesuai dengan pendapatan film jika mencapai box office, namun jika tidak ia tak akan mendapatkan bagiannya. Luar biasa ya prinsip Aamir Khan ini!
Lebih jauh lagi Aamir menegaskan bahwa ia tak mau egois. Setiap film yang ia bintangi adalah menjadi tanggung jawab dia seutuhnya. Ia akan mencoba membuat film tersebut laku di pasaran bagi sang produser, tapi juga tak melupakan tanggung jawab pada penontonnya. Mereka harus menikmati dan mendapatkan pesan penting setelah melihat filmnya.
Rupanya sebutan Mr. Perfectionist bukan tanpa alasan melekat erat padanya. Aamir tentunya juga menjadi aktor kesayangan para pembuat film. Bagaimana tidak, ia tahu formula yang tepat untuk membuat suatu film menjadi sukses. Dan yang terpenting lagi, ia rela tak dibayar sama sekali. Semoga ke depannya akan banyak aktor yang berprinsip sama dengannya ya.
Tak bisa dipungkiri bahwa industri film adalah kolaborasi antara karya seni dan bisnis. Namun bagi Aamir, uang bukan segalanya karena ia selalu mementingkan kualitas di atas kuantitas. Ia mengaku tak pernah merasa terbebani dengan tanggung jawab bahwa film yang ia bintangi harus jadi box office, karena itu bisa merugikan dirinya sendiri.
“Ketika seorang yang kreatif mulai memilih film berdasarkan prinsip ekonomi, dia menjadi seorang pebisnis, dan kemudian dia melakukan sesuatu yang buruk.„
Aamir Khan
Aamir Khan
"Jika aku terpaku dengan target, misalnya filmku selanjutnya harus menghasilkan 400 crore (Rp 833 Miliar), maka pilihanku akan jadi terbatas, dan aku hanya akan memilih film yang aku tahu akan bisa membuat uang sebanyak itu. Dalam filmku selanjutnya, aku jadi pria 50 tahun ke atas, beruban dan jenggot, dan aku sangat gemuk. Apakah film seperti itu bisa mendatangkan 833 Miliar? Jika aku suka ceritanya, aku tak peduli berapa pendapatan film itu nantinya. Ketika seorang yang kreatif mulai memilih film berdasarkan prinsip ekonomi, dia menjadi pebisnis; dan kemudian dia melakukan sesuatu yang buruk," ungkap Aamir seperti yang dilansir dari Hindustan Times.

Yang sangat mencengangkan adalah Aamir Khan benar-benar rela tak dibayar sepeser pun jika ia ingin bermain dalam suatu judul film yang dibintanginya. Ia mengaku tak mau egois dengan memuaskan hasrat kreatifnya namun mengorbankan uang orang lain. Ia hanya akan mengambil pekerjaan yang membuatnya senang, sehingga ia tak perlu dibayar. Menurutnya ini adalah cara yang efektif untuk mengurangi beban atau tekanan bagi pembuat film dengan statusnya sebagai bintang besar.
Lalu dari mana Aamir mendapatkan uang? Ini mungkin menjadi pertanyaan kamu semuanya. Faktanya Aamir hanya akan mendapatkan penghasilannya ketika film yang ia bintangi sukses menjadi box office. Prinsip yang ia pegang sangat sederhana, jika filmnya bagus orang-orang akan datang ke bioskop dan membayar tiketnya, kemudian membuat filmnya sukses. Aamir menambahkan bahwa ia akan dibayar sesuai dengan pendapatan film jika mencapai box office, namun jika tidak ia tak akan mendapatkan bagiannya. Luar biasa ya prinsip Aamir Khan ini!
Lebih jauh lagi Aamir menegaskan bahwa ia tak mau egois. Setiap film yang ia bintangi adalah menjadi tanggung jawab dia seutuhnya. Ia akan mencoba membuat film tersebut laku di pasaran bagi sang produser, tapi juga tak melupakan tanggung jawab pada penontonnya. Mereka harus menikmati dan mendapatkan pesan penting setelah melihat filmnya.
Rupanya sebutan Mr. Perfectionist bukan tanpa alasan melekat erat padanya. Aamir tentunya juga menjadi aktor kesayangan para pembuat film. Bagaimana tidak, ia tahu formula yang tepat untuk membuat suatu film menjadi sukses. Dan yang terpenting lagi, ia rela tak dibayar sama sekali. Semoga ke depannya akan banyak aktor yang berprinsip sama dengannya ya.
Jangan Lewatkan!!!
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
(hin/dye)
Editor:
Meriska Trisniawati
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement