Film Religi 'KETIKA MAS GAGAH PERGI' Didanai Oleh Pembaca Novel

Diperbarui Sabtu, 19 Maret 2016 11:07 WIB

KETIKA MAS GAGAH PERGI © KapanLagi.com/Agus Apriyanto

Kapanlagi.com - KETIKA MAS GAGAH PERGI, sebuah film diangkat dari novel karya Helvy Tiana Rosa yang mengangkat kisah religi untuk sekedar menjadi tontonan menarik. Selain menulis buku, sang penulis juga merangkap sebagai produsernya.Film ini memang dibuat berbeda dengan film-film yang lain. Pasalnya, film yang dimainkan oleh Mentari De Marelle dibuat menggunakan Crowfounding atau patungan membuat film dari seluruh masyarakat Indonesia. Di mana seluruh pembaca novel Ketika Mas Gagah Pergi terlibat memberikan dana bantuan selama penggarapan film tersebut."Ini memang film terlaksana bukan karena PH besar, film ini gerakan patungan film. Para pembaca novel Ketika Mas Gagah Pergi dengan luar biasa memberikan bantuan, makanya banyak orang yang terlibat dengan film ini," kata Helvy Tiana, saat ditemui di Jetsky Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (6/11).

KETIKA MAS MAS GAGAH PERGI, sebuah film yang didanai para pembaca novel aslinya.© KapanLagi.com/Agus Apriyanto

Helvy menambahkan, "Ada satu gerakan di film ini, kami buat gerakan sedekah tiket. Di mana ini adalah gerakan kepedulian yang mencoba merangkul semua generasi dalam gerakan budaya masyarakat secara serentak untuk menonton film ini."Menurut sang author, film KETIKA MAS GAGAH PERGI ini juga mengajak beberapa perusahaan untuk membeli tiket. Tiket tersebut, rencananya akan disedekahkan kepada anak-anak yang kurang mampu agar bisa menonton film tersebut."Kita juga akan mengajak orang sebanyak-banyaknya menonton bioskop, misalnya corporate membeli tiket dari dana CSR-nya disedekahkan dengan membeli tiket film ini dan kita ajak berbagai ke anak-anak untuk bisa menonton di biosksop," tandas Helvy.Film KETIKA MAS GAGAH PERGI sendiri dibintangi beberapa aktor muda, seperti Mentari De Marelle, Aquino Umar, Izzah Ajrina, Miller Khan, Hamas Syahid Izzudin, Masaji Wijayanto, Maxime Boutier, Fendy Chow, Elma Wijaya, Keiza Karamoy, dan Aurelie Moremans.