Mendalami Karakter Kartini, Dian Sastro 'Ditampar' Pemikiran Ini
Diterbitkan:
Dian Sastrowardoyo © KapanLagi.com/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Melakukan pendalaman karakter untuk produksi layar lebar merupakan hal wajib. Karena para aktor dan aktrisnya dituntut all out menampilkan akting terbaik mereka.
Seperti yang dilakukan Dian Sastrowardoyo. Untuk mendalami karakter Kartini yang dipercayakan padanya, ia membaca banyak literatur agar bisa memahami gagasan-gagasan di kepala pahlawan yang hari kelahirannya diperingati setiap tanggal 21 April tersebut.
"Saya mencoba membaca semua literatur yang bisa membuat saya mempelajari sosok Kartini. Saya membaca karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Panggil Aku Kartini Saja. Dari karya tersebut, saya banyak belajar karena itu essay dan argumen serta intrepretasi Pram melihat sosok kartini. Saya lalu membaca serial buku Tempo; Gelap Terang Hidup Kartini. Itu sangat membantu saya karena ringkasan tersebut memuat fakta-fakta menarik, kliping riset yang menyeluruh dan disuguhkan dengan sangat pop," aku Dian saat syukuran KARTINI di Djakarta Theatre, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Advertisement
Bukan cuma sekedar mendalami karakter, Dian Sastro juga membaca banyak referensi literatur untuk memahami pemikiran seorang Kartini © KapanLagi.com/Budy SantosoIstri Indraguna Sutowo ini juga membaca booklet berisi sejumlah quote powerful dari mendiang Kartini. Bahkan, Dian mengaku terinspirasi salah satu petikan yang berhasil membuatnya merasa 'ditampar' karena sejalan dengan pemikirannya.
"Saya dalam proses belajar ini berkali-kali terinspirasi tulisan beliau. Kok dia bisa menulis kalimat powerful yang menginspirasi saya. Kok dia bisa mengargumentasikan ide-ide yang saya pernah pikirkan, dengan kata-kata yang sangat mengenai sasaran dan indah," lanjutnya.
Begini isi petikan tersebut:
'Dan, siapakah yang lebih banyak dapat berusaha memajukan kecerdasan budi itu?
Siapakah yang dapat membantu mempertinggi derajat budi manusia?
Ialah perempuan, Ibu.
Karena pada haribaan si Ibu itulah manusia itu mendapat didikannya yang mula-mulanya sekali.
Oleh karena di sanalah anak anak itu belajar merasa, berpikir, berkata.
Dan didikan yang pertama-tama sekali pastilah amat berpengaruh bagi penghidupan seseorang.'
Banyak pemikiran Kartini yang sukses membuat Dian Sastro merasa tertampar dan berpikir ulang © KapanLagi.com/Budy SantosoLantas, apa komentar Dian Sastro mengenai petikan tersebut? "Yang saya tangkap adalah Kartini hidup di mana pribumi lagi bodoh-bodohnya dijajah bangsa Belanda, termasuk bangsawan yang dianggap tak memiliki budi karena memeras bangsa sendiri. Bangsa kita terpecah oleh kelas dan status sosial. Dan Kartini percaya yang bisa mengangkat bangsa adalah kaum perempuan karena itu kunci peradaban. Yang mengajari anak-anak itu Ibu," tekannya. Well, apakah kamu sependapat dengan Dian? Coba tulis komentarmu di bawah ini.
Sudah Baca Yang Ini?
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
(kpl/abs/ntn)
Adi Abbas Nugroho
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
