Kapanlagi.com - Tak berlebihan rasanya jika film COMIC 8: CASINO KINGS PART 2 disebut sebagai salah satu film tersukses sejauh ini di tahun 2016. Seperti diketahui, film besutan Anggy Umbara itu sukses meraup angka 1 juta penonton di minggu pertama penayangan. Setelahnya, penghargaan 'Poster Film Terbaik' juga disabet di ajang Indonesia Box Office Movie Awards 2016.
Torehan-torehan emas beruntun itu tentu membuat segenap kru dan pemain senang bukan main. Candi, yang di filmnya berperan sebagai seorang agen berharap jika hal positif ini bisa mengubah mindset publik Tanah Air terhadap film-film karya anak bangsa ke depannya nanti.
"Nazar kalau ini sukses, saya mau makan hehehe. Nggak sih, kalau saya lebih ke doa aja, mudah-mudahan ini jadi trigger, lokomotif, untuk membangkitkan kembali semangat perfilman di Indonesia. Udah semangat sih, cuma tinggal lebih berjaya lagi, penontonnya lebih support lagi. Kalau lihat film di bioskop bangga untuk nontonnya, bukan bangga untuk ngebajaknya ya hehehe. Mudah-mudahan ini bikin mereka sadar ini film dibikin dengan serius, budgetnya nggak kecil, dengan mereka nonton, mereka bayar, senimannya jadi bisa berkarya lagi, mereka nggak akan kesulitan, 'Gue pengen bikin film bagus tapi gue nggak ada dana dan segala macam'. Dari support kita inilah kita bisa tetap terus berkarya, mau film, musisi, kita menghargai dengan tidak membeli bajakan," ujar mantan vokalis band Seurieus itu ketika ditemui di XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (18/3).

Senada dengan Candil, Indro Warkop juga tak punya nazar spesifik terkait kesuksesan film COMIC 8 ini. "Nazar saya sepele sebetulnya. Kalau ini meledak, produser yang akan datang harus kontrak saya lagi. Itu nazar apa permintaan? Hehehe," ujar Indro bercanda.
Menurut Indro, kesuksesan film terbitan rumah produksi Falcon Pictures ini tak cuma berdampak positif untuk para pemeran dan kru, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Capaian fantastis dari COMIC 8 disebut Indro sebagai titik awal untuk membangkitkan sineas Indonesia ke depannya nanti.
"Ini secara egoistis aja ya. Film ini digarap perkiraan saya 300 orang. Kru di lapangan 200, pemain 50, belum extras. Ketika film ini bisa berjaya, anda bisa bayangkan secara egoistis aja deh, dilihat dari kitanya, berapa banyak peluang pekerjaan untuk orang, berapa banyak pekerjaan yang terserap di bidang film saja. Secara egoistis loh yah, artinya kita bicara sineasnya aja. Apalagi ketika film ini bisa go international, bisa juga untuk rakyat sendiri menjadi bagian dari mencerdaskan bangsa," pungkas Indro.