Kapanlagi.com - Selebriti rasanya tak bisa dipisahkan dari haters. Ya, itu seakan menjadi konsekuensi mereka menjadi seorang publik figur. Sebagai salah satu selebriti, Ayu Ting Ting paham soal hal tersebut.

"Saya udah biasa dibilang macem-macem. Istilahnya masuk kuping kanan keluar kuping kiri," aku Ayu Ting Ting dalam sebuah interview saat dijumpai di Kawasan Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu.

Ia menganggap bahwa omongan-omongan orang tersebut merupakan rezekinya menjadi seorang artis. "Anggap aja rezeki saya masih diomongin orang, dikomentarin orang. Daripada nggak sama sekali, anyep. Mendingan diomongin ya kan. Tanda masih ada yang ingat saya," ujar Ayu dengan positif.

Nampak kuat dalam menghadapi komentar seperti cercaan hingga kata-kata kasar bukan berarti Ayu tak pernah mengeluh. Kepada rekan-rekan artisnya ia pernah mengutarakan isi hatinya yang gundah karena sebuah komentar yang menyakitkan hatinya. Namun, Ayu malah mendapatkan dirinya diejek dengan sebutan 'artis kampung'.

"Saya pernah tuh ngoceh di depan temen-temen artis. Saya bilang: 'Ini orang comment bahasanya kotor, kurang ajar'. Mereka bilang: 'Dasar lu artis kampung, hari gini masih baca-baca comment'," cerita Ayu.

Gara-gara baca komentar di sosial media, Ayu Ting Ting mendapatkan sebutan 'artis kampung' dari salah satu teman artisnya © KapanLagi.com/Agus Apriyanto

Tak berhenti di situ, ia pun mendapatkan penjelasan mengapa salah satu temannya itu menyebut Ayu sebagai 'artis kampung'. Penjelasan tersebut masih ia ingat hingga saat ini yang kemudian menjadi pedomannya untuk berekspresi di sosial media.

"Saya inget tuh kata temen-temen saya: 'Lu kalau masih balas-balas comment, lu masih artis bawah, artis kampung'. Ya udah daripada jadi artis kampung mending saya nggak usah comment," ujarnya.

Setiap kali cerita hal-hal yang seperti kepada rekan-rekan artisnya, Ayu mengaku bahwa tanggapan-tanggapan menohok menjadi jawaban yang pasti keluar dari lisan teman-temannya. Namun, ia masih bersyukur karena artis-artis tersebut mendukung-nya dan punya maksud baik di balik setiap komentar pedasnya.

"Soalnya kalau saya cerita, mulutnya pada ketus. Untungnya saya punya temen yang walaupun gila, mulut-mulutnya lemes, tapi mereka support dan baik-baik," pungkasnya.