Kapanlagi.com - Keluarga Indra Bekti dihadapkan dengan pilihan sulit ketika anak mereka harus dilahirkan di usia kandungan 22 Minggu atau 5 bulan. Jika tidak segera lahir, hal itu bakal membahayakan kondisi ibu dan anak. Aldila Jelita, istri Indra Bekti awalnya tidak mau menuruti keinginan dokter. Namun ia mencoba untuk kuat setelah disupport oleh sang suami.

"Dilla sebenernya dia nggak mau (lahir prematur) ini terjadi. Tapi aku support aku bilang harus kuat ikhlas demi kebaikan bunda sendiri biar bunda selamat," ujar Indra Bekti di kediamannya, Jalan Kenanga No 10, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (01/02).

Aldilla Jelita sempat demam tinggi akibat sakin infeksi saluran kandung kemih. Rahimnya dijahit untuk menghindari bayi lahir prematur karena sempat terbuka akibat infeksi. Namun setelah proses tersebut, infeksi yang ia derita tak kunjung membaik.

Istri Indra Bekti sempat mengupload foto bayinya yang baru saja meninggal dunia. 姆nstagram.com/bekti_dhilla

Dokter pun tak bisa berbuat banyak, terlebih dosis obat yang diberikan untuk Aldila sebelumnya cenderung aman untuk anak namun tak bisa mengobati sakitnya. Akibatnya wanita tersebut sempat menderita pendarahan terus.

Bakteri yang tidak kunjung hilang di saluran kandung kemih Aldila Jelita ternyata tambah mengganas awal Minggu ini. Akhirnya pada hari Selasa (31/01/2017) Aldila harus menjalani induksi untuk melahirkan anak ketiganya. Si kecil yang lahir prematur hanya bisa bertahan selama 23 menit sebelum meninggal dunia. Lantas bagaimana kondisi Aldila Jelita sekarang?

"Dilla setelah lahiran, dilihat dari indikasi kesehatannya Dilla tuh membaik karena udah lega, mungkin ya semuanya keluar. Insyaallah terus membaik jadi sekarang akan terus dirawat sampai bakterinya ilang. Yang tadinya dikasih dosis yang aman untuk bayi, sekarang dikasih dosis yang akan membunuh si bakterinya itu semaksimal mungkin," tutup Indra Bekti.