Capek Merampok, Barang Farah Quinn Dijual Murah
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Chef seksi Farah Quinn harus menjalani persidangan atas kasus perampokan yang terjadi di rumahnya. Ini merupakan kali pertama wanita tersebut hadir sebagai saksi. Dalam persidangan sebelumnya yang digelar pada bulan Ramadhan silam ia tengah berada di luar negeri.
"Kasus ini menarik, yang terlibat banyak orang. Sidang kedua itu 4 orang yang datang ke rumah saya, dua lagi penadah. Sekarang tiga orang. Total 9 orang, katanya yang terlibat 12 Orang," ungkap Farah Quinn kala ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (11/08).
Berbagai barang bukti juga dihadirkan dalam persidangan. Farah mengaku kerugian yang dideritanya setara dengan 1 miliar. Meski demikian barang yang dihadirkan baru sebagian kecil dari kerugian.
"Ada cincin mata tiga itu berharga. Laptop banyak foto memori anak saya bayi sampai besar. Saya keliling ke mana-mana beberapa tahun terakhir. (Mobil) Innova itu belum ketemu ya, dan nggak tahu kejelasannya bagaimana," jelasnya.
Banyak hal yang membuat Farah Quinn gemas dengan jalannya persidangan.
Yang membuat Farah kesal dari besarnya kerugian yang ia alami, barang-barang itu dijual dengan harga sangat murah. Salah satu pelaku yang ikut dalam perampokan di rumahnya adalah tukang kebun Farah. Pelaku yang sudah dikenal selama 5 tahun itu terkena hasutan temannya.
"Saya enggak tahu bagaimana dijualnya. Penadahnya bilang dapat sedikit. Dari semua perhiasan itu ke penadah, itu beli kiloan. Dari perhiasan, jam tangan dan lain-lain, masa cuma bayar 30 juta. Masa cuma segitu? Sudah capek-capek rampok rumah saya, dibeli nggak ada harganya," ucap Farah.
Kasus ini berkembang dengan cukup cepat. Para pelaku langsung tertangkap setelah dilakukan investigasi. Meski demikian Farah belum puas dengan ganjaran bagi pelaku serta pengusutan kasus. Bahkan setelah para pelaku dan keluarganya meminta maaf.
"Banyak orang bilang kasus selesai pelaku tertangkap, tapi saya belum puas, yang saya dapat balik apa? Memang ada kalung, cincin, anting, dibanding apa yang hilang enggak sepadan ya. Semua harus ditelusuri lagi," tandasnya.
"Kasus ini menarik, yang terlibat banyak orang. Sidang kedua itu 4 orang yang datang ke rumah saya, dua lagi penadah. Sekarang tiga orang. Total 9 orang, katanya yang terlibat 12 Orang," ungkap Farah Quinn kala ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (11/08).
Berbagai barang bukti juga dihadirkan dalam persidangan. Farah mengaku kerugian yang dideritanya setara dengan 1 miliar. Meski demikian barang yang dihadirkan baru sebagian kecil dari kerugian.
"Ada cincin mata tiga itu berharga. Laptop banyak foto memori anak saya bayi sampai besar. Saya keliling ke mana-mana beberapa tahun terakhir. (Mobil) Innova itu belum ketemu ya, dan nggak tahu kejelasannya bagaimana," jelasnya.

Yang membuat Farah kesal dari besarnya kerugian yang ia alami, barang-barang itu dijual dengan harga sangat murah. Salah satu pelaku yang ikut dalam perampokan di rumahnya adalah tukang kebun Farah. Pelaku yang sudah dikenal selama 5 tahun itu terkena hasutan temannya.
"Saya enggak tahu bagaimana dijualnya. Penadahnya bilang dapat sedikit. Dari semua perhiasan itu ke penadah, itu beli kiloan. Dari perhiasan, jam tangan dan lain-lain, masa cuma bayar 30 juta. Masa cuma segitu? Sudah capek-capek rampok rumah saya, dibeli nggak ada harganya," ucap Farah.
Kasus ini berkembang dengan cukup cepat. Para pelaku langsung tertangkap setelah dilakukan investigasi. Meski demikian Farah belum puas dengan ganjaran bagi pelaku serta pengusutan kasus. Bahkan setelah para pelaku dan keluarganya meminta maaf.
"Banyak orang bilang kasus selesai pelaku tertangkap, tapi saya belum puas, yang saya dapat balik apa? Memang ada kalung, cincin, anting, dibanding apa yang hilang enggak sepadan ya. Semua harus ditelusuri lagi," tandasnya.
Seputar Farah Quinn:
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/hen/sjw)
Editor:
ahmat effendi
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement