Rhoma Irama Bawa Dangdut ke UNESCO

Rhoma Irama Bawa Dangdut ke UNESCO Rhoma Irama

Kapanlagi.com - Musisi dangdut yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (DPP PAMMI) 2012-2017, Rhoma Irama berencana membawa dangdut ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization(UNESCO) untuk mendapatkan pengakuan sebagai budaya asli Indonesia.


"Akan ada seminar musik dangdut, bahwa dangdut adalah heritage dari Indonesia, akan dibawa ke Unesco juga rencananya. Untuk mendapatkan pengakuan bahwa dangdut adalah cagar budaya Indonesia non benda, budaya asli Indonesia yang notabene tidak mudah punah dan rusak diterpa arus globalisasi," ungkap Rhoma Irama.

“Dangdut adalah heritage dari Indonesia, akan dibawa ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan bahwa Dangdut adalah cagar budaya Indonesia non benda, budaya asli Indonesia yang notabene tidak mudah punah dan rusak diterpa arus globalisasi.„
Rhoma Irama


Rhoma yang baru terpilih kembali dalam Munas ke-3 di Surabaya 3-4 Maret lalu itu juga melantik pengurus PAMMI untuk periode 2012-2017. Pelantikan berlangsung di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2012).


"Pengurus periode ini juga ada terobosan. Di sini ada ketua harian PAMMI, yaitu Ikke Nurjanah. Karena kami sebagai organisasi profesi yang menaungi banyak orang, makin besar kewajibannya. Anggota kami jutaan dan eksis di 28 provinsi di Indonesia. Kami bikin organisasi ini lebih profesional dan solid, dengan lebih berdedikasi yang tinggi untuk menjalankan PAMMI," ungkapnya.


Rhoma sendiri adalah salah satu pendiri PAMMI yang terbentuk pada 1987, didirikan bersama sejumlah musisi dangdut, di antaranya Muchsin Alatas dan A Rafiq. Semula PAMMI bernama YAMMI dan LAMMI. "Kemudian terjadi revolusi dangdut tahun 70, ada kata-kata dangdut di situ. Disisipkan dalam PAMMI itu, persatuan artis musik melayu dangdut Indonesia," tegas Rhoma.

(kpl/ato/dar)

Rekomendasi
Trending