Kapanlagi.com - Saat pernikahan semuanya begitu indah, bak dunia milik berdua. Namun di saat perceraian, semua yang indah itu menjadi menyakitkan. Foto-foto pernikahan di album pun bukan sesuatu yang indah lagi untuk menjadi kenangan.
Istri Bian D Bagindas, Samrotul Sa'diyah, tak mau membuka lembaran foto-foto yang tersimpan di tiga albumnya. Dia mengaku sakit mengenangnya, bahkan ingin segera membakarnya.
"Lembaran kelam harus dibuang, saya masih punya Cinta," tegas Samrotul Sa'diyah berusaha menerima perceraiannya.

Bahkan saat KapanLagi.com® meminta Samrotul untuk membukakan album foto pernikahan, dia spontan menolak. Dia menyerahkan dua album besar dan satu album tanggung dalam kondisi tertutup.
Samrotul tinggal di Desa Banjarsari RT 4/RW 1 Ngajum, Malang, sekitar 20 KM dari ibukota Kabupaten Malang, Kepanjen. Lokasinya searah dengan daerah wisata religius, Gunung Kawi. Suasana desanya masih asri dengan berbagai pepohonan yang menyejukkan.
Namun perasaan Samrotul tidak sesejuk suasana kampungnya. Hatinya gundah, dengan keadaan rumah tangganya yang tidak menentu sejak sekitar dua tahun terakhir. Apalagi dengan perceraian yang tidak kunjung usai.

Tempat tinggal Samrotul cukup layak, jika dibandingkan dengan tetangga terdekatnya. Rumah warna coklat dengan hiasan ornamen batu itu, merupakan rumah ibunya dan almarhum ayahnya yang meninggal sekitar lima tahun lalu.
Pernikahannya dengan Bian berlangsung 19 Oktober 2009 setelah beberapa lama menjalin hubungan. Tentu Bian tidak setenar sekarang, sebagai anak band tenar dengan banyak penggemar.

Melihat beberapa foto dokumen di album, pernikahan mereka cukup lumayan mewah untuk ukuran orang di kampung. Setidaknya ada empat macam baju pernikahan yang dikenakannya. Hiasan melati dan mahkota pernikahan, menjadikan mereka bak raja dan ratu. Tapi sayang mereka kini harus bercerai, dengan buah cinta Cinta Kanaya Nebiyansyah yang harus mereka besarkan bersama.