Kapanlagi.com - 7 Desember 2016 kemarin, gempa bumi melanda kabupaten Pidie Jaya, Aceh dengan kekuatan 6,5 SR. Karena musibah dahsyat itu, sedikitnya tercatat 100 korban tewas dan ratusan lainnya masih terluka. Tentu saja gempa Aceh ini bikin siapapun bersedih, termasuk pasangan musisi indie, Endah N Rhesa. Dijumpai di kawasan Jakarta Selatan hari Rabu (7/12), Endah N Rhesa mengungkapkan rasa belasungkawa mereka kepada korban gempa.

"Sebenarnya Indonesia ini adalah negara yang rawan bencana karena terletak di lempengan Bumi yang mudah bergeser, sehingga mudah terjadi gempa bumi dan gunung meletus. Mudah-mudahan karena ini berkala, jadi bisa dideteksi ke depannya dan ditanggulangi. Untuk yang jadi korban gempa, semoga diberi kesabaran dan penanggulangan cepat dari pemerintah serta semua lini masyarakat. Mudah-mudahan ke depannya ada persiapan antisipasi dan edukasi gempa yang lebih bagus," cerita Endah.

Kendati tak memiliki saudara di Aceh, Endah ternyata memiliki kenalan di lokasi gempa yang ternyata belum mendapatkan kabar hingga sehari usai kejadian. Secara jujur, Endah pun tak kuasa menahan rasa kagetnya kala mendengar bencana gempa yang lagi-lagi terjadi di bumi Serambi Mekah itu.

Rumah ambruk akibat gempa Bumi di Pidie Jaya © AFP/ZIAN MUTTAQIEN

"Mudah-mudahan semua orang dalam keadaan baik. Yang penting kita bisa memberikan dukungan untuk mereka, melalui sosmed kami. Memang ada kegiatan yang bisa terlibat dengan musik yang bisa membantu, ya mudah-mudahan kami bisa meringankan. Karena kan sebagai musisi, kami bisa bantu lewat musik," ungkap Rhesa yang dilanjutkan oleh Endah.

Pasangan suami istri yang merilis album debut NOWHERE WE GO (2005) ini pun turut berkomentar mengenai peran BMKG sebagai pemantau bencana di Indonesia. Lantas apakah menurut musisi idealis ini, BMKG sudah berperan efektif dalam penanggulangan dan deteksi bencana?

"Sepertinya sih ini masalah yang selalu berulang. Nggak cuma gempa aja tapi yang lain juga. Bagaimana bisa menyampaikan informasi itu ke elemen-elemen entah pemerintah atau masyarakat yang bisa memberikan edukasi soal antisipasi, reaksi dan pemulihannya. Ya mudah-mudahan komunikasi dan infrastruktur dalam penanggulangan bencan alebih baik. Dengan memahami kondisi geografis, segala kemungkinan bisa terjadi," tutup Endah.