Terjadi Ketegangan, Risty Pendarahan Stuart Paksa Hadiri Sidang
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Persidangan dengan agenda mediasi antara pasangan selebriti Risty Tagor dan Stuart Collin kembali digelar hari ini. Namun dalam sidang kali ini, mediasi dianggap gagal. Stuart yang berharap untuk tetap bisa mempertahankan rumah tangga berhadapan dengan Risty yang ingin segera bercerai.
"Mediasi itu 40 hari, dengan syarat kedua-duanya mau. Klien kami sudah pernah ketemu Stuart, kami semua di luar. Risty bicara apa yang bisa dicapai apa yang nggak. Masalahnya, Risty nggak mau mempertahankan perkawinan. Kalau Stu mau mempertahankan, itu hak dia. Hakim mediator sudah optimal. Kalau sakit, butuh bukti, itu nggak perlu, karena bukan pokok perkara," ungkap Uus Mulyaharja, kuasa hukum Risty Tagor di PA Jakarta Selatan, Jumat (16/10).
Bahkan sempat terjadi ketegangan di dalam ruang sidang karena pihak Stuart menginginkan Risty Tagor hadir secara langsung. Sudah dua kali ini Risty memilih untuk tidak hadir dengan alasan sakit.
Dengan alasan pendarahan, Risty Tagor tak hadir sidang. Namun pihak Stuart Collin mendapati fakta lain. ©KapanLagi.com/Budy Santoso
"Sempat ada ketidaknyamanan, karena pihak Stu memaksakan untuk hadir. Sempat ada ketegangan di dalam karena mereka memaksa Risty untuk hadir. Padahal kondisinya lagi bleeding, kalau bertambah buruk, pendarahan, keguguran, siapa yang bertanggungjawab? Kalau diharuskan datang, ya nggak bisa," ujar kuasa hukum Risty yang lain, Ina Rachman.
Meski Risty Tagor beralasan dalam kondisi sakit, pihak Stuart tidak percaya dengan keterangan pengacara tersebut. Apalagi mereka mendapat informasi bahwa Risty masih menjalani syuting dan sempat jalan-jalan di Bogor.
"Mereka menuding Risty bohong, syuting, happy-happy. Lah, kalau wanita hamil, nggak mungkin datang ke tempat yang akan memperburuk kondisi kesehatan kita. Katanya senang-senang, Jakarta - Bogor, seberapa pun jarak kalau hati senang, ya nggak masalah. Klien kami dituding bohong, terserah. Dibilang RT-nya nggak ada masalah, terserah, keluarga siapa yang dibohongi? Keluarga Risty bukan, Stuart. Apa dia disebut suami yang baik meninggalkan istri saat istri sedang pendarahan?" tandasnya.
"Mediasi itu 40 hari, dengan syarat kedua-duanya mau. Klien kami sudah pernah ketemu Stuart, kami semua di luar. Risty bicara apa yang bisa dicapai apa yang nggak. Masalahnya, Risty nggak mau mempertahankan perkawinan. Kalau Stu mau mempertahankan, itu hak dia. Hakim mediator sudah optimal. Kalau sakit, butuh bukti, itu nggak perlu, karena bukan pokok perkara," ungkap Uus Mulyaharja, kuasa hukum Risty Tagor di PA Jakarta Selatan, Jumat (16/10).
Bahkan sempat terjadi ketegangan di dalam ruang sidang karena pihak Stuart menginginkan Risty Tagor hadir secara langsung. Sudah dua kali ini Risty memilih untuk tidak hadir dengan alasan sakit.

"Sempat ada ketidaknyamanan, karena pihak Stu memaksakan untuk hadir. Sempat ada ketegangan di dalam karena mereka memaksa Risty untuk hadir. Padahal kondisinya lagi bleeding, kalau bertambah buruk, pendarahan, keguguran, siapa yang bertanggungjawab? Kalau diharuskan datang, ya nggak bisa," ujar kuasa hukum Risty yang lain, Ina Rachman.
Meski Risty Tagor beralasan dalam kondisi sakit, pihak Stuart tidak percaya dengan keterangan pengacara tersebut. Apalagi mereka mendapat informasi bahwa Risty masih menjalani syuting dan sempat jalan-jalan di Bogor.
"Mereka menuding Risty bohong, syuting, happy-happy. Lah, kalau wanita hamil, nggak mungkin datang ke tempat yang akan memperburuk kondisi kesehatan kita. Katanya senang-senang, Jakarta - Bogor, seberapa pun jarak kalau hati senang, ya nggak masalah. Klien kami dituding bohong, terserah. Dibilang RT-nya nggak ada masalah, terserah, keluarga siapa yang dibohongi? Keluarga Risty bukan, Stuart. Apa dia disebut suami yang baik meninggalkan istri saat istri sedang pendarahan?" tandasnya.
Simak Juga:
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/aal/sjw)
Reporter:
Sahal Fadhli
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement