Kontroversi iQIYI Scream Awards 2025, Manipulasi Voting Bikin Fans Murka
Kontroversi iQIYI Scream Awards 2025 - instagram.com/@bailuumy_923
Kapanlagi.com - iQIYI Scream Awards 2025 yang seharusnya menjadi ajang apresiasi untuk karya dan karakter drama Cina justru berubah menjadi kontroversi besar. Manipulasi hasil voting membuat publik geram, terutama karena hak yang seharusnya menjadi milik karakter tertentu justru digantikan begitu saja. Fans merasa dikhianati setelah mengeluarkan waktu dan uang untuk mendukung idolanya, tetapi platform tidak menepati janji.
Permintaan maaf larut malam dari iQIYI justru dianggap setengah hati. Situasi makin panas ketika nama beberapa artis terseret, padahal kesalahan sepenuhnya ada pada platform.
Advertisement
1. Manipulasi Voting yang Menggemparkan Publik

Keriuhan bermula ketika iQIYI mengumumkan tiga Karakter Wanita Terpopuler Tahun Ini dalam acara Scream Night pada 6 Desember. Karakter Dongfang Huaizhu yang diperankan Liu Shishi, yang sebelumnya berada di posisi tiga besar dalam daftar resmi 21 November, tiba tiba hilang dan digantikan karakter Li Qingyue yang diperankan Bailu.
Padahal, daftar resmi sebelumnya menyebutkan bahwa tiga besar akan mendapatkan rekomendasi untuk dubbing atau penampilan layar lebar. Tidak hanya namanya dihapus dari acara, karakter Liu Shishi bahkan dicoret dari peringkat.
Publik langsung mempertanyakan integritas voting, mengingat pemungutan suara melibatkan pembelian item seperti Peach Beans. Fans merasa iQIYI telah memainkan kepercayaan mereka.
2. Pernyataan Permintaan Maaf yang Memicu Kekecewaan Baru
Pada 6 Desember pukul 23:12, iQIYI merilis permintaan maaf melalui Weibo. Mereka mengakui adanya kesalahan dalam pemberian penghargaan dan menegaskan kembali peringkat asli, yaitu Fu Yixiao, Ning Xiuxiu, dan Dongfang Huaizhu sebagai tiga teratas.
Namun yang membuat publik makin kesal adalah penyampaian pernyataan tersebut yang sangat samar. Tidak ada penjelasan detail mengenai kompensasi, padahal voting dilakukan dengan uang nyata. Mereka hanya berjanji bahwa proses internal akan lebih ketat, tanpa menyebut langkah konkret.
Fans pun menilai permintaan maaf itu seperti sekadar formalitas.
3. Fans Tuntut Refund dan Kompensasi Tiga Kali Lipat
Karena voting membutuhkan pembelian item dalam game, banyak penggemar merasa bahwa iQIYI telah mengambil uang mereka tanpa memenuhi janji. Mereka menuduh platform melakukan tindakan yang melanggar perlindungan hak konsumen.
Beberapa fans menuntut pengembalian dana plus kompensasi tiga kali lipat sesuai Pasal 55 Undang Undang Perlindungan Hak Konsumen. Argumennya jelas bahwa uang yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diterima karena manipulasi.
Bagi fans, kerugiannya bukan hanya materi, tetapi juga waktu dan usaha yang mereka curahkan demi mendukung karakter favorit.
4. Liu Shishi dan Bailu Jadi Pihak Tak Bersalah yang Terimbas
Tim Liu Shishi menegaskan bahwa protes mereka ditujukan kepada platform, bukan ke artis lain seperti Bailu. Mereka hanya menuntut keadilan karena karakter Liu Shishi secara sah berada di tiga besar.
Sementara itu, Bailu justru menerima gelombang perundungan siber akibat diduga mengambil posisi yang bukan miliknya. Padahal, timnya sudah menjelaskan bahwa mereka tidak mengatur pemungutan suara dan tidak pernah menerima penghargaan tersebut.
Netizen yang netral menyayangkan bagaimana platform seperti iQIYI cenderung mengalihkan kesalahan kepada artis, sehingga konflik antar fandom makin membesar. Padahal jelas bahwa ini murni kesalahan internal platform.
(kpl/chn)
Advertisement
