Film KCB Memotivasi Generasi Muda Hidup Mandiri
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Film KETIKA CINTA BERTASBIH produksi Sinemart Pictures memotivasi pemuda agar hidup mandiri. Penulis novel Ketika Cinta Bertasbih yang difilmkan, Habiburrahman El Shirazy, kepada pers di Jakarta, Selasa (1/6), mengatakan, film itu dibuat agar pemuda siap menjalani masa depan dengan motivasi tinggi. "Jangan hanya mau menjadi pegawai negeri sipil (PNS), tapi jualan tempe dan bakso sebagaimana ditampilkan dalam film ini bila ditangani secara profesional, pasti menjamin masa depan," kata penulis novel Ayat-Ayat Cinta yang juga difilmkan. Film yang disutradarai Chaerul Umam dan penulis skenario Imam Tantowi itu, kata Habiburrahman, terinspirasi ketika dia menjadi dosen di Solo, dan menemukan sejumlah mahasiswa tidak menyelesaikan skripsi. Mereka beralasan belum siap jadi sarjana karena khawatir 'jatah' dari orang tua terputus. "Sejumlah mahasiswa itu khawatir 'jatah' terputus dan dikejar orang tua agar bekerja atau menikah," ujar Habiburrahman yang akrab disapa Kang Abik. Dia mengharapkan film KETIKA CINTA BERTASBIH mampu menarik perhatian penonton di atas lima juta orang. "Film AYAT-AYAT CINTA ditonton sebanyak 3,6 juta penonton. Jadi film KETIKA CINTA BERTASBIH yang dalam bentuk novel saja dibaca sejuta orang lebih, dipastikan melonjak peminatnya," kata Kang Abik, sapaan akrab Habiburrahman. Direktur Sinemart Pictures, Heru Hendrianto, mengatakan film ini akan ditayangkan juga di Mesir, Brunei, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan dan Australia. "Negara tetangga ini menjadi pasar penjualan film yang diproduksi Sinemart Pictures. Sedangkan di Mesir karena diminta warga Indonesia di sana dan para kru yang membantu syuting sejak 31 Oktober - 26 Nopember 2008," katanya. Film ini antara lain dibintangi oleh Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Didi Petet, El Manik, Ninik L. Karim, Meidiana Hutomo, Chaerul Yanthi dan Aspar Paturusi. Dalam film itu, pemeran utama Azzam (Kholidi Asadu Alam) merupakan mahasiswa di Universitas Al Azhar Kairo yang kuliah sambil berjualan tempe dan bakso, guna membiayai dirinya sendiri, ibu dan tiga adiknya di Indonesia, karena ayah mereka telah meninggal. Penampilan Azzam yang sederhana, gigih dan religius ternyata menarik simpati dari Eliana (Alice Sofie Norin), anak Dubes Mesir. Sayangnya, Azzam lebih tertarik pada Anna (Oki Setiana Dewi), yang juga tengah kuliah di Mesir, yang ternyata telah dipinang rekannya, Furqon (Andi Arsyil Rahman). Anna yang pulang ke tanah air dan bertemu dengan adik Azzam, Husna, ternyata menarik simpati ibu mereka, karena dinilainya cantik, pintar dan muslimah. Azzam yang akhirnya meraih gelar sarjana (S1) setelah sembilan tahun kuliah, pulang ke Indonesia. Ia pulang bersamaan dengan Eliana yang bertujuan membintangi film, dan kaget setelah tiba di bandara Soekarno - Hatta disambut puluhan wartawan karena mengira keduanya berpacaran. Film berdurasi 124 menit yang dijadwalkan ditayangkan pada bioskop - bioskop di Indonesia 11 Juni nanti disayangkan bila tidak ditonton karena menayangkan cinta segi empat dibalut romantisme Mesir. Film yang disyuting juga di Jakarta, Solo, Yogyakarta dan Magelang selama 13 hari itu menjadi benang merah yang menyatukan makna cinta dan kehidupan dalam satu titik keimanan.    Â
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
Berita Foto
(kpl/bun)
Anton
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
