FPI: LSF Harus Dipertahankan
Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ribut-ribut soal pemulangan piala Citra FFI oleh sejumlah sineas dan aktor/aktris yang menamakan diri Masyarakat Film Indonesia (MFI) mengundang perhatian organisasi massa Front Pembela Islam (FPI).Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Film BP2N di Jakarta, Selasa (16/01), FPI dengan tegas menyatakan LSF harus dipertahankan dan bahkan diperluas kewenangannya untuk membatasi atau melarang edar film-film yang merusak moral bangsa."Ada LSF saja sudah rusak, apalagi tidak ada," kata Sekretaris Jenderal FPI, Ustadz Jafar Sidiq, menanggapi aksi MFI ketika pemulangan Piala Citra yang juga menuntut pembekuan Lembaga Sensor Film (LSF), yang dipandang sebagai produk Orde Baru dan tidak perlu dipertahankan (dibubarkan).Menurut Ustad Jafar, tayangan film bioskop maupun televisi banyak yang menodai nilai-nilai agama dan moral bangsa Indonesia.Dia juga berjanji akan berbicara dengan DPR dan Pemerintah agar memperluas kewenangan LSF dalam kriteria penyensoran."Tidak hanya film berunsur komunisme, marxisme, tetapi juga yang mengandung unsur mistis, yang banyak ditayangkan berbagai televisi padahal isinya kebohongan semua," katanya.Ia mengungkapkan, film-film mistis adalah kebohongan. Bahkan tokoh-tokoh yang bermain di dunia tersebut, termasuk Ki Joko Bodo dan Ki Gendeng Pamungkas, juga mengatakannya sebagai kebohongan besar.Sebelumnya, Ketua LSF Titi Said memberikan penjelasan tentang tugas-tugas dan mekanisme kerja lembaga tersebut.Menurut dia, LSF pada dasarnya adalah penjaga moral bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk, sama seperti yang dilakukan FPI.Dalam tugasnya, seluruh 45 anggota lembaga tersebut memberikan pendapat dan penilaian yang mengarah kepada kepentingan penyensoran film dan reklame film yang akan diedarkan.Salah satu pedoman yang digunakan sebagai ukuran adalah keagamaan, ideologi dan politik, sosial budaya, dan ketertiban umum."Dalam menilai, kami menggunakan kriteria akhlak, akal, ilmu dan rasa seni," kata Titi.Saat penayangan sedang berlangsung, puluhan anggota FPI yang semula bertahan akhirnya keluar satu persatu dari dalam studio, tepatnya ketika tayangan tidak hanya memperlihatkan sadisme tetapi juga bagian-bagian di mana bintang-bintang film Indonesia beradegan panas.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(*/rit)
Rita Sugihardiyah
Advertisement