Kapanlagi.com - Acara A Tribute To Imanez, mungkin adalah momen yang indah pula bagi para 'Slankers'. Sebab, di konser yang ditujukan untuk mengenang seorang musisi reagge tanah air, Abdul Firman Saad alias Imanez, grup band SLANK tampil sepanggung dengan grup BIP, bahkan mereka juga sempat menyanyi bersama.

Seperti yang diketahui, beberapa mantan personel 'asli' SLANK, Bongky, Pay dan Indra Qadarsih, 'dipecat' dari SLANK dan membentuk grup band baru, BIP. Sehingga hanya menyisakan Bim-Bim dan Kaka saja di SLANK.

Namun, penampilan mereka dalam acara A Tribute to Imanez, seolah 'menutup' luka lama itu akhirnya luluh. Pemecatan 10 tahun silam, yang berujung munculnya BIP, seakan tak pernah menyisakan luka diantara mereka. Memang, mereka tampil agak kikuh, tapi inilah momen yang ditunggu-tunggu selama ini.

Awalnya memang terkesan mendadak dan ada 'skenario' saat mempertemukan dua 'kubu' yang berseberangan sejak lama ini. Dimulai ketika Kaka tampil membawakan beberapa lagu bareng Bim-Bim.

Usai Kaka menyanyi, beberapa alumni 'Potlot', seperti Anda Bunga, Bonita [adik kandung Anda], Njet, Oppie, Ipang 'BIP', langsung berteriak memanggil Bongky, Pay dan Indra Q. Ketika mereka turun dan disambut senyum lebar Kaka, para penonton langsung histeris menyaksikan peristiwa langka itu.

Dan meluncurlah tembang BANGSAT yang diambil dari album awal Slank, yang kemudian disambung dengan MAWAR MERAH. Tentu saja koor panjang langsung menyeruak di ruangan cafe di bilangan Thamrin Jakarta ini. Meski tak latihan dan ketemu selama 10 tahun, mereka ternyata langsung bisa nyambung dan main asik.

Selama ini ada kesan, mereka sama-sama 'keras kepala' untuk bisa bertermu dan ngobrol bareng. Tapi spirit Imanez ternyata membuat 'perseteruan' menjadi 'persahabatan' kembali. Namun untuk rencana konser bareng di masa mendatang, Bongky membantahnya. "Masih belum ada arah ke situ," katanya.

Sebenarnya, dua tahun silam, BIP dan SLANK 'nyaris' dipanggungkan bersama. Tapi entah mengapa rencana tersebut kemudian 'ditunda', sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Alhasil, sampai detik ini rencana itu tinggalah rencana.