1. Simbol Darurat

Pemilihan Gedung KPK sebagai lokasi aksi bukanlah tanpa alasan. Bagi para inisiator, ini adalah simbol darurat atas kondisi korupsi di Indonesia yang dinilai semakin mengkhawatirkan dan berdampak buruk pada generasi muda.

Sutradara Anggy Umbara bahkan memberikan pernyataan tajam yang menyoroti dampak langsung dari perilaku koruptif para elite terhadap karakter bangsa.

"Generasi koruptor melahirkan generasi pembully," tegas Anggy Umbara.

2. Sampaikan Orasi

Aksi ini menjadi sebuah panggung ekspresi yang kuat. Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah saat aktor Chicco Jerikho naik ke atas panggung untuk menyampaikan orasinya. Dengan suara lantang, suami dari Putri Marino ini menyuarakan pentingnya keberanian dalam melawan pembungkaman.

"Kebenaran tidak bisa dibungkam," seru Chicco Jerikho yang disambut riuh oleh massa yang hadir.

Rupanya, gelombang aksi ini juga menjadi jembatan untuk sebuah karya yang lebih besar. Energi dan perhatian publik yang terbangun hari itu ternyata mengarah pada film layar lebar yang mengangkat kisah nyata kasus David Ozora, yang sempat viral pada tahun 2023.

3. Tayang 4 Desember 2025

Film yang terinspirasi dari perjuangan David Ozora dan keluarganya ini dijadwalkan akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025. Kehadiran film ini disambut positif, terutama karena diklaim mengadaptasi 90% kejadian nyata dari kasus aslinya.

Jonathan Latumahina, yang tak kenal lelah memperjuangkan keadilan untuk putranya, juga menegaskan bahwa kekuatan rakyat bukanlah sekadar isapan jempol. Baginya, aksi ini adalah bukti bahwa masyarakat bisa berdiri bersama menolak untuk dibungkam.

4. Q & A seputar Aksi Musikal

Kapan aksi musikal tersebut dilaksanakan?
Aksi musikal tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 19 November 2025.

Mengapa Chicco Jerikho dan Anggy Umbara menggelar aksi musikal di depan Gedung KPK?
Chicco Jerikho, Anggy Umbara, dan seniman lainnya menggelar aksi musikal di depan Gedung KPK untuk menyuarakan perlawanan terhadap korupsi dan menunjukkan bahwa situasi korupsi di Indonesia sudah dalam kondisi darurat, mengingatkan publik bahwa pemberantasan korupsi adalah fondasi moral bangsa.