Christine Hakim Ikut Merasakan Kepedihan Anak-anak Aceh

Kapanlagi.com - Pasca bencana alam tsunami menyisakan kepedihan bagi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), terlebih anak-anak yang menanggung beban berat ditinggalkan orangtua dan sanak keluarga. Hal ini membuat aktris Christine Hakim, pemeran pahlawan nasional Tjut Nyak Dhien yang disutradarai Slamet Raharjo merasakan kepedihan anak-anak di tempat pengungsian, menyentuh nuraninya yang paling dalam.

"Dua hari setelah peristiwa bencana alam gempa bumi yang disusul tsunami melanda NAD dan Sumatera Utara, saya berkunjung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada para korban," ujarnya seusai bertemu dengan Gubernur Provinsi DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta.

Menurut dia, anak-anak Aceh yang menjadi korban tsunami mestinya ditangani secara intensif dan tepat, antara lain dengan memberikan vaksinasi, gizi maupun sarana pendidikan yang selama ini terhenti.

Aktris yang bermain gemilang saat berperan sebagai Tjut Nyak Dhien dan beberapa kali memenangi Piala Citra dan kini juga menjadi duta UNICEF untuk Indonesia, mengatakan, untuk masalah itu UNICEF akhirnya membuka kantor di Banda Aceh, bahkan dari pusatnya di New York mereka menerjunkan langsung personilnya ke NAD.

"Yang sangat mendesak dilakukan untuk anak-anak pengungsi Aceh adalah masalah perlindungan anak, kesehatan dan pendidikan. Pengumpulam dana itu hendaknya dapat dimanfaatkan secara optimal khususnya dalam kondisi Aceh seperti sekarang," tandasnya.

Anak-anak pengungsi di Aceh yang saat ini masih menderita trauma mestinya tetap menjalani proses belajar dan tidak sampai terhenti karena jika terhenti, trauma pada anak-anak itu justru akan berlanjut dan memerlukan waktu penyembuhan yang kian lama.

Musibah tsunami yang dinilai terbesar di dunia pada abad ini telah menghilangkan sebagian hunian dan infrastruktur sehingga model penanganan terutama trauma pasca bencana yang dialami para korban sangat sulit ditentukan, karena acuannya memang tidak ada.

"Teman-teman Persatuan Psikologi Indonesia menyatakan kesulitan menciptakan suatu model penanganan penderita trauma pasca bencana karena acuannya di perpusatakaan di dunia ini memang tidak ada," ujar aktris kawakan yang tampil enerjik itu.

(kmp/dar)

Rekomendasi
Trending