Cut Yanti Masih Trauma Tsunami Aceh

Diterbitkan: Jumat, 13 April 2012 09:25 WIB

Cut Yanti

Kapanlagi.com - Gempa besar yang terjadi di Aceh dan sekitarnya Rabu (11/04/2012) lalu membuat para selebritis seperti Cut Yanti yang memiliki banyak kerabat di Aceh ikut bingung. Apalagi alat komunikasi beberapa saat setelah kejadian, tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Saya kehilangan kontak sama keluarga saya di Aceh. Semua telepon susah dihubungi, enggak diangkat, karena kan di sana pasti mati lampu," ungkap Cut Yanti saat dihubungi melalui telepon, Rabu (11/04/2012).

“Saya terus kepikiran karena waktu gempa tsunami Aceh yang lalu (2004), keluarga saya 78 orang habis semua, yang sedarah sama saya 18 orang karena kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Masjid Agung. Makanya saya sampai saat ini kalau dengar gempa masih suka trauma„
Cut Yanti

"Saya terus kepikiran karena waktu gempa tsunami yang lalu (2004), keluarga saya 78 orang habis semua, yang sedarah sama saya 18 orang karena kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Masjid Agung. Makanya saya sampai saat ini kalau dengar gempa masih suka trauma," ungkapnya.

Cut Yanti pun berusaha mengontak keluarganya yang di Medan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, namun tidak mengurangi perasaan paniknya. Dia baru tenang setelah kemudian berhasil mengontak keluarga, dan memang kondisinya baik-baik saja, meski sempat mengalami suasana tegang.

"Saya telepon teman saya di Medan, katanya sampai Medan sangat terasa sekali gempanya, karena kan Medan satu garis dengan Simeulue.

"Sementara lokasi yang paling aman untuk mengevakuasi diri itu ke daerah Lembata. Nenek saya di sana, dan keluarga dari Kedah, sama Sudirman dulu juga kumpul di Lembata," ungkapnya.

Untungnya juga, suami Cut Yanti yang biasanya bertugas di Aceh baru saja pindah di Jakarta. Sehingga kekhawatiran ikut berkurang. "Suami saya alhamdulillah sudah tidak dinas di Aceh. Kebetulan sudah di sini (Jakarta), sudah tiga bulan," terangnya.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(kpl/ato/dar)

Editor: