Kapanlagi.com - Semula pihak Dhea Anissa bisa mentolelir soal jam syuting hingga larut malam, jika memang terjadi hanya sekali atau dua kali saja. Namun kenyataan hingga sebulan lebih syuting berlangsung hingga larut malam bahkan pagi hari, yang secara langsung mengganggu fisik dan psikis.
"Dia bilang hanya sementara, tapi ternyata sampai sebulan. Karena dia tidak ada respon (somasi). Kalau (tuntutan) Rp300 juta karena kelebihan jam kerja saja. Akhirnya saya laporkan karena saya merasa tidak dipedulikan. Saya minta mereka kasih solusi, tapi nggak ada respon dari mereka, kami tadinya hanya meminta hak atas kelebihan jam kerja saja," terang Rani Puspita, ibunda sekaligus manajer Dhea Anissa.
Sementara itu, Dhea mengungkapkan kalau jadwal pekerjaannya tidak akan terganggu dengan adanya kasus ini. Karena statusnya yang masih anak-anak tidak akan dilibatkan langsung dalam penyelesaian masalah ini, bahkan Rani yakin Dhea tidak akan dihadirkan di persidangan.
"Enggak ada mengganggu, kalau sampai ke pengadilan kan pengacara dan mama aku masih di bawah umur, nggak akan mengganggu," ungkap Dhea.
"Saya nggak akan hadirkan Dhea, saya yang akan di pengadilan," sambungnya.
Sebelumnya pihak Dhea telah melayangkan somasi bernomor 42/D&C/III/2012 tertanggal 2 Maret 2012 lalu kepada PT. Verona Indah Pictures (VIP), selaku rumah produksi sinetron ALIYA. Pihak Dhea menuntut pembayaran kelebihan 60 menit dari sekitar 42 episode yang tayang. Karena kesepakatan semula setiap episode 60 menit, namun kenyataannya di televisi tayang 90, 120 sampai 180 menit, setelah rating sinetron naik.
"Kami masih membuka kesempatan untuk berbicara," Dwi Heri Sulistiawan SH, selaku pengacara keluarga Dhea Anissa.