Dikenal Sebagai Komedian Sejak Tahun 80-an, Begini Indro Warkop Jaga Eksistensi

Minggu, 01 April 2018 11:47 Penulis: Mita Anandayu
Dikenal Sebagai Komedian Sejak Tahun 80-an, Begini Indro Warkop Jaga Eksistensi Indro Warkop (Credit: KapanLagi.com/Akbar Prabowo Triyuwono)

Kapanlagi.com - Sepak terjang Indro Warkop sebagai seorang komedian bisa dibilang tak mudah. Mulai tahun 1980 bersama kedua temannya yakni Dono dan Kasino, dirinya membentuk Warkop di masa-masa kuliahnya. Warkop pun akhirnya dikenal sebagai grup lawak di Indonesia lewat film-film komedinya.

Memasuki tahun 2018, kepopuleran Indro pun kini masih terjaga ditengah maraknya stand up comedy dan komedian-komedian muda bermunculan. Meski Indro harus berjuang sendiri di dunia hiburan karena Dono dan Kasino meninggal dunia karena sakit di tahun 90an lalu, nyatanya tak membuat Indro masih bisa menjaga eksistensinya dikenal sebagai seorang pelawak.

Indro Warkop tetap eksis hingga saat ini. (Credit: KapanLagi.com/Akbar Prabowo Triyuwono)Indro Warkop tetap eksis hingga saat ini. (Credit: KapanLagi.com/Akbar Prabowo Triyuwono)



Saat ditemui di Bilangan Kebayoran baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Indro pun disinggung soal perasaannya terhadap komedian muda berbakat. Indro yang saat ini disibukkan dengan rencana menjadi juri dalam kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) itu pun mengaku tak merasa tersaingi.

"Kalau merasa tersaingi kenapa saya merencakan ini tahun sebelumnya. Ini setahun sebelumnya lho, makanya kita memang yang pertama," aku Indro.

Tak hanya sampai di situ, Indro pun membagi cerita soal bagaimana dirinya menjaga eksistensi hingga saat ini. Pria berusia 59 tahun itu pun juga menyeut nama kedua sahabatnya, Dono dan Kasino.

"Saya terbiasa dikuatkan secara strategi dari Kasino. Dulu sering ribut sana-sini karena Dono seniman banget. Nggak cocok berdua. Dari pertama kita selalu ngumpul, kita mau kaya apa mau langgeng? Kita sama-sama biang mau langgeng," ceritanya.

Indro bersama Dono dan Kasino pun lebih menekankan kepada penampilan daripada verbal. Tak lupa mereka juga melihat penonton sebelum tampil.

"Tolong lihat audience kita kalau mau show SMA ke atas. Karena pelawak dulu kan ada pakaian perempuan, lebih kepada clown, bukan verbal. Sementara kita ngejas, batik jaman Prambors kita datang bareng Chrisye semua, baju putih-putih skearang kalau dilihat kayak FPI. Tapi gitu, kita selalu seragam. Kita tiru bukan pelawak, tapi mereka seragam. Penampilan, itu yang mereka tiru," lanjutnya.

Tak hanya itu, Indro pun juga tak lupa untuk ingat kepada Sang Pencipta sehingga Warkop bisa bertahan hingga sekarang. "Tuhan itu bukan butuh cuma ritual saja, tapi terima kasih itu bisa kita wujudkan dengan tingkah laku, amal. Oleh karena itu kan amad duluan baru ibadah, dunia dulu baru akhirat. Itu tuh sesepele itu. Tapi sebesar itu maknanya Warkop, bahwa kami semua perorangan, sehingga kami akan bertahan. Tidak akan pernah mengingkari ini," tutupnya.

(kpl/far/mit)

Reporter:

Fikri Alfi Rosyadi

REKOMENDASI
TRENDING