Kapanlagi.com - Mencuatnya kasus Zarima Mirafsur melawan Ferry Juan, membuat nama pria kelahiran Bogor 44 tahun lalu, menjadi tambah moncer. Dan ini diakui oleh Ferry sendiri saat disambangi di TVRI semalam atau Sabtu dini hari (20/5).

“Ini terjadi sejak adanya kasus dengan Zarima,” ujarnya terkekeh. Bukan hanya itu saja, moncer-nya nama dia, membuat Ferry juga ketiban beberapa jabatan. Antara lain dirinya dipercaya sebagai ketua bidang hukum dan advokasi Komnas Peduli Anak Indonesia di PARCI (Persatuan Artis Remaja dan Cilik Indonesia) dan dalam waktu dekat ini pria lulusan Amerika ini, akan ditunjuk sebagai Ketua Umum Satgas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia).

“Kalau di SOKSI memang saya sudah lama berada di situ, bahkan saya harus berterima kasih kepada SOKSI, karena kalau tidak ada SOKSI mungkin tidak ada Ferry Juan,” ungkap Ferry yang mengaku 80% waktunya dihabiskan untuk SOKSI.

Demikian pula dengan ditunjukanya sebagai salah satu ketua di Komnas. Dengan berbagai aktivitas yang padat, Ferry berusaha mengatur waktu yang baik untuk Nikita. ”Berperan sebagai ayah dan ibu, tentu saya harus lebih baik lagi mengatur waktu untuk Nikita, bagaimanapun saya ingin yang terbaik untuknya,” tandasnya.

Walau mungkin akan kerepotan dalam mengatur waktu, Ferry belum memikirkan untuk mencari pendamping dalam mengurus Nikita. ”Untuk sementara yang saya pikirkan bagaimana mendidik Nikita dengan baik, saya tidak ingin neko-neko, aktivitas saya yang padat seperti harus berkunjung klien di tahanan, memang akan menjadi kendala tapi pasti ada solusinya, dan untuk dugem no way,” ujarnya.

Masalah pendamping sebenarnya Nikita memberikan lampu hijau untuknya. Tapi dengan syarat harus yang cantik. ”Saya hanya ingin kebaikan untuk masa depan Nikita,” tegas pria yang tak bisa melukiskan rasa sayangnya pada Nikita ini.