"(Alasan bisnis kuliner) Kebetulan gue suka kuliner, kalau ke daerah-daerah gue suka nyobain kuliner. Kebetulan nyokap juga jago masak, yang paling happy itu begitu orang mesan makanan kita, dia makan dan terus (ngerasa) enak. Besoknya gue ketemu lagi dengan dia di restoran gue, itu gue suka, 'Wah balik lagi nih orang' Oh berarti mereka memang suka makanan gue," ujarnya saat ditemui di restorannya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada (30/10).
Selain itu Handika juga senang karena bisa menyapa orang-orang yang datang ke restorannya. Bahkan dengan nada bercanda, ia jadi bisa sekaligus tebar pesona ke cewek-cewek kece yang mengunjungi restorannya.
"Seru aja gue bisa menyapa orang-orang yang makan di resto gue. Kalau lagi bareng teman-teman, tiba-tiba ada kelompok perempuan kece, pas mesan bill, waiters-nya bilang 'Udah dikasih diskon sama Mas Handika' Akhirnya kita kenalan. Tapi nggaklah paling gue lihat (ada cewek) kece, kasih diskon ah," kata Handika seraya tertawa.
Dalam kesempatan itu, Handika juga menjelaskan kesulitannya saat awal-awal membuka sebuah restoran. Diakui cowok kelahiran 20 Februari 1987 itu, tahap promosi adalah yang terpenting saat membuka sebuah usaha.
"Tahap promotion paling penting mau kita buka usaha apa pun. Ngepromoin bahwa restoran ini buka, ngasih tau begini-begini ke pengunjung. Itu sih (kesulitan awal) tapi pas buka ya tinggal jalan. Kebetulan teman-teman artis yang lain ngebantu promote lewat sosial media dan itu sangat membantu banget," pungkasnya.
(kpl/rhm/mhr)