Kapanlagi.com - Bermain sebagai tokoh utama di film aksi laga THE RAID, Ray Sahetapy merasa mendapat peran yang unik. Ray yang berperan sebagai gembong narkoba yang dicari-cari oleh aparat pemerintah, merasa puas bisa membunuh polisi yang mencoba menggerebek daerah kekuasaannya.
"Peran saya tokoh utama, tokoh yang unik karakternya. Karena sudah melebihi situasi yang normal, dia membunuh tidak lihat manusia lagi, tapi kekuasaan. Karena itu dia digerebek polisi, lalu puluhan polisi terjebak dalam gedung," terang Ray sesaat sebelum prescreening dimulai di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (19/03).
Memainkan peran sebagai gembong narkoba, tentunya harus benar-benar mendalami karakter tersebut, "Dalam akting itu ada 2 teori. Yang pertama kita masuk ke karakter, coba keluar masuk Reset Narkoba. Yang kedua, kita pikul karakter. Yang pasti, kita harus paham tulisan, kenal teman-teman, kenal set," papar Ray yang mengambil resensi dari sejarah orang kaya.
"Saya tidak melihat dari film, tapi melihat dari sejarah orang kaya. Apakah itu cinta, atau apa.. Ruang ini yang saya olah. Dia berjuang sehingga keluar kebengisan karakternya, karena dibantu oleh kelakuan-kelakuan dia sebelumnya," ungkap Ray lagi.
"Jadi tidak heran jika film ini digemari masyarakat dunia. Karena dia memiliki kekuatan tersembunyi. Jadi punya satu perasaan. Seperti sebuah teater sperti 3 dimensional," tambah pria setengah baya yang berharap film THE RAID bukan hanya menjadi sekedar tontonan, "Mudah-mudahan ini tidak hanya menjadi film hiburan, tapi juga diskusi, kita harus menangkap realita di bumi nusantara ini," tutup Ray.