Jadi Korban Permainan Politik, Dewi Yull Tak Menyerah

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Menjadi pemimpin kota kelahirannya merupakan keinginan tersendiri untuk artis yang kini merambah dunia politik, Dewi Yull. Meski adanya permainan politik dalam Rapat Tim Pilkada (Ratimda) DPD Partai Golkar Cirebon yang akhirnya mempermainkannya, ia mengaku belum kapok berkiprah di bidang politik untuk membangun Cirebon meski tidak menjadi pemimpin.

Dewi Yull mengatakan, apa yang sudah terjadi merupakan pelajaran politik yang berharga dan tidak ada niatan untuk melanjutkan masalah itu apalagi sampai mengajukan gugatan hukum.

"Saya beberkan adanya kesepakatan itu supaya masyarakat tahu bahwa saya juga sudah menjadi korban dari permainan politik. Itulah kenyataan yang terjadi dan saya ambil hikmahnya saja," katanya.

Ia menegaskan, keinginan ikut dalam pencalonan Walikota Cirebon tidak lain hanya untuk ikut berkiprah memajukan kota kelahirannya, tetapi setelah menghadapi kenyataan politik yang dihadapi maka secara tegas sudah menyatakan tidak mempunyai hubungan lagi dengan Ratimda Partai Golkar Cirebon.

Ketika ditanya tentang isu pemasangan dengan calon dari PDI-Perjuangan, Dewi Yull secara diplomatis mengatakan dengan siapapun dirinya siap menjalin kerjasama tetapi tidak lagi ngotot untuk maju sebagai calon Wakil Walikota Cirebon.

"Bagi saya mengabdi untuk Cirebon, tidak mesti jadi Walikota ataupun Wakil Walikota tetapi jika ada jalan untuk itu saya akan ikuti saja jalan itu. Jalan ke arah sana itu urusan gaib yang susah ditebak," katanya.

Sebelumnya Dewi Yull yang meraih suara terbanyak kedua saat Rapat Tim Pilkada (Ratimda) Partai Golkar Kota Cirebon, 7 September 2007 lalu mengungkap adanya kesepakatan antara dirinya dan Ano Sutrisno kandidat calon Walikota yang meraih suara terbanyak.

Pada surat pernyataan itu sangat jelas Ano Sutrisno berjanji jika terpilih sebagai Calon Walikota Partai Golkar maka akan menggandeng Dewi Yull sebagai Calon Wakil Walikota. Demikian juga surat Kesepakatan Bersama antara keduanya pada tanggal yang sama memuat kesediaan untuk bersama-sama memenangkan Pilkada Cirebon dengan membiayai bersama sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Namun, Ratimda Partai Golkar yang digelar di Hotel Zamrud itu sempat ricuh setelah fungsionaris DPP Golkar Yudhi Krisnandi kepada wartawan, mengumumkan satu paket Walikota dan Wakil Walikota yaitu Ano Sutrisno dan Dewi Yull.

Beberapa menit usai jumpa pers Ano Sutrisno dengan didampingi sejumlah fungsionaris organisasi sayap Partai Golkar melakukan protes atas statement Yudi itu karena dianggap melanggar agenda Ratimda yang hanya memiliki calon Walikota dan bukan pasangan Walikota-Wakil Walikota. Akhirnya pernyataan tentang paket pasangan itu dibatalkan. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending