Kapanlagi.com - 65 anak punk ditangkap, digunduli dan dibina oleh pihak kepolisian Aceh. Berbagai reaksi penolakan terutama dari komunitas punk berdatangan. Namun bassist Gugun Blues Shelter, Jono terlihat berhati-hati untuk berkomentar karena tidak berada di sana secara langsung."Gak tau, mungkin kalau di sanakan beda, ada hukum syariat. Kalau terlalu over ya wajar. Saya ga ada di situ jadi saya ga bisa komentar," ucap Jono GBS ditemui di Rolling Stone, Ampera Raya, Jaksel, Kamis (22/12).Kasus penggundulan ini cukup menarik, di mana kebebasan identitas anak punk berupa rambut spike dan tindik harus dilepas secara paksa. Mereka yang beragama islam pun dibina dan disuruh shalat layaknya umat islam yang lain. Demikian Jono yang beristrikan perempuan Aceh bernama Fauziah Yatim memilih tidak menjudge.Selain itu pemilik nama asli Jonathan Amstrong ini membahas encana tahun barunya. Nama band GBS yang ia gawangi cukup mentereng hingga diakui musisi Internasional. Tawaran manggung di akhir tahun pun berdatangan, lalu di mana GBS bakal tampil?"Blackcat Senayan, tapi masih nego. Taun baru banyak tawaran di luar kota. Kita maunya dalam kota aja biar ga jauh dari keluarga. Kalau di luar kota kan rempong," ucapnya. Gugun Blues Shelter belum memiliki rencana yang fix hingga awal tahun. Karenanya Jono mengungkap rencana pulang kampung ke Aceh untuk menggelar syukuran kehamilan istrinya jika memang tidak ada jadwal."Kita belum ada yang confirm sampai tanggal 14 (Januari), jadi saya pulang ke Aceh, Bowi ke Bandung," tuturnya.